Setelah jamkos yang melanda kelas legendaris X IPA 7, kini mereka seakan fokus dengan buku dihadapan mereka masing-masing. Berita akan adanya kuis yang dijanjikan Pak Yusuf membuat mereka mempertebal belajar. Kuis sejarah Indonesia tentu saja mereka manfaatkan secara maksimal untuk menambah nilai. Ini merupakan kesempatan baik dalam meningkatkan eksistensi diri mereka.
Percaya atau tidak, semua siswa disana seakan fokus belajar. Mereka membolak-balikkan halaman buku dan berusaha menghapal beberapa kalimat penting yang menjadi kunci materi. Materi yang mereka pelajari tidaklah sulit, namun karena belum diterangkan sama sekali setelah memasuki semester dua, ini terlihat dua kali lipat lebih susa hdari biasanya.
Pelajarannya saja namanya Sejarah Indonesia, pasti materinya tidak jauh jauh dari yang namanya Indonesia. Materi yang mereka pelajari adalah sejarah peninggalan kerajaan Islam.
Pintu diketuk tiga kali.
Pintu terbuka secara otomatis, menampilkan seorang guru muda berkacamata membawa tas hitam khas anak SMA. Meskipun sudah berusia 27 tahun, jiwa remajanya seperti masih tertanam kuat dalam diri beliau yang hampir berkepala tiga itu.
"Selamat pagi anak-anak." sapa Pak Yusuf, mengulas senyuman lebarnya dengan lesung pipit yang kentara.
"Selamat pagi Pak." setelah berdiri sebentar memberi salam penghormatan mereka kembali duduk dan fokus pada buku lagi.
"Yaakk, hari ini kita akan mengadakan Kuis berhadiah 100 juta rupiahh!" ucap Pak Yusuf semangat lalu beliau berjalan ketengah. Pak Yusuf selalu tersenyum manis agar anak didiknya yang satu ini ikut tersenyum juga. Pak Yusuf percaya jika senyumnya itu akan menular kepada anak pilihan ini.
"Hah?" beberapa gumaman tersebut keluar dari mulut siswi kelas itu. Mereka kadang bingung dengan perkataan melantur guru yang satu ini. Namun, dalam beberapa detik mereka paham, jika Pak Yusuf hanya bergurau saja.
"Ya ya ya." sahut mereka hanya mengiyakan perkataan Pak Yusuf yang aneh.
"Tutup buku kalian dan taruh ditas semuanya. Diatas meja harus bersih." ujar Pak Yusuf yang langsung direspon cepat mereka.
"Sudah siap, semua?" tanya Pak Yusuf mengedarkan matanya menelisik setiap bangku kelas ini.
"Sudah Pak!" balas mereka kompak.
"Baik kita ke pertanyaan yang pertama." suara Pak Yusuf yang sedikit diseram-seramkan namun cukup membuat kelas itu berkeringat dingin.
"Siapa..." ujar beliau menggantung ala film horor. Nadanya juga dibuat sehalus mungkin yang bisa memicu keheningan kelas itu.
"Siapa... RAJA PERTAMA KERAJAAN SAMUDRA PASAI?!"
Pak Yusuf mempermainkan mental mereka. Beliau awalnya menggunakan tempo lambat, namun beliau mengubahnya cepat hingga membuat kelas itu nampak kebingungan.
"Tidak ada kata ulang!"
"Yah Pak!"
~~~
Pak Gatot tengah membaca berkas berkas di depannya. Sambil mengangguk ngangguk saat mengagumi riwayat hidup seseorang.
Biodata Siswa.

KAMU SEDANG MEMBACA
SCIENCE 7 : WE ARE ONE
Teen FictionKelas unggulan dengan kemampuan lebih di atas rata-rata? Mungkin terdengar klasik. Namun begitulah kenyataannya. Bercerita tentang kelas IPA yang menoreh sejarah sepanjang sekolah didirikan. SMA Gemilang. Sekolah paling tidak berkompeten dalam mengu...