Penilaian akhir semester berjalan cukup lancar dan baik. Hanya ada masalah sedikit saat ditengah-tengah pelaksanaannya. Apalagi kalau bukan Abay dan Satya yang cekcok sampai hampir berkelahi di ruangan entah karena masalah apa. Untung saja, ada Azka yang memisahkan mereka berdua.
Kini seluruh siswa menikmati jam kosong setelah kemarin berkutat dengan soal ujian akhir. Mereka diberi kebebasan untuk apapun asalkan tidak membolos. Absen hari kosong itu masih ditagih oleh sekolah. Kalau ada yang membolos, bersiap saja berurusan dengan Pak Mukhlis dan antek-anteknya.
Tentunya Abay dan Satya membawa masalah sewaktu ujian lebih panjang. Mereka sudah mendeklarasikan jika setelah ujian berakhir, mereka akan bertanding basket. Sebagai tim basket putra walaupun tak masuk inti, skill mereka cukup handal dan patut diacungi jempol.
Hari ini lah yang ditunggu. Lapangan basket itu sudah dipenuhi banyak penonton yang didominasi kaum hawa. Tak ketinggalan, semua teman kelasnya ikut berpartisipasi dengan menjadi penonton utama. Perempuan kelas itu tentu otomatis memperoleh hak istimewa. Meskipun beberapa hanya menonton dengan ekspresi datar tapi ada juga yang menjadi cheerleader dadakan hingga menarik perhatian orang banyak.
"SEMANGAT KALIAN SEMUA. HIP HO HIP HA!"
Dipandu dengan Stella, mereka semua bersorak ria. Melepaskan beban ditekan satu minggu belajar tekun yang memekakkan otak. Hanya beberapa yang nampak tak tertarik dan duduk diam dikursi penonton. Misalnya saja, Aliza. Perempuan itu selalu measang wajah dingin.
Para teman dari kelas lain dengan sukarela menjadi wasit sekaligus penonton di pinggir lapangan. Anggota geng Firenze dan Xerga juga turut hadir menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan. Baiknya, sekolah seolah tak melarang.
"Selamat datang dipertandingan basket antara tim Firenze dan Xerga!!!" ujar Kelvan mengawali gemuruh di lapangan. Bagaimanapun, aura lelaki ini mampu membuat penonton bersorak ria. Supel, ceria, dan enerjik. That's Kelvan.
"Marilah kita sambut mereka semua!!! FIRENZE AND XERGA!!!"
Dua tim itu mulai menampakkan wujudnya. Tim Firenze dengan lambang elang di dada kiri mereka dan Xerga dengan lambang serigala di punggung mereka. Seragam itu begitu ikonik dan melekat kuat di ingatan sebagian orang. Ini sudah ketiga kalinya mereka memakai seragam itu secara kompak.
Gemuruh penonton menyambut deretan laki-laki jangkung yang berjalan penuh kharisma menuju tengah lapangan. Apalagi Satya dan Abay, kedua cowok itu mampu menyorot perhatian orang dari berbagai sisi. Apalagi, bed kapten terlihat begitu selaras dengan mereka.
Abay dengan rambutnya yang selalu tampil acak namun cetar badai mampu membuat orang menjerit penuh kekaguman. Banyak yang mempotret dirinya untuk disimpan atau dijadikan kenangan.
Sedangkan Satya tampil dengan rambut disugar ke belakang dan sedikit acak dibagian atasnya. Cowok bersurai hitam itu tersenyum manis ke arah kamera yang ia lihat. Lain halnya Abay yang cool dan memposisikan dirinya dalam keadaan candid.
Penampilan Royvan juga tak kalah menarik. Lelaki yang menjabat sebagai Waketos kedua setelah Vareno ini menarik perhatian dengan caranya sendiri. Cowok ini memakai sebuah kalung pendek bertali hitam dan terdapat sebuah berlian yang nampak seperti kaca berbentuk menyerupai gading namun lebih kecil dan simetris. Kalung yang panjangnya hanya sebatas tulang rusuk bagian paling atas itu mampu memberikan Royvan penampilan yang tidak biasanya.
"Menurut lo siapa yang bakalan menang Ca? Tim Abay apa Satya?" tanya Agista kepada Izly.
Izly berpikir sebentar. "Kalo menurut gue imbang."
"Kenapa begitu?" lanjut Agista mengerutkan dahinya.
"Ya lo bisa lihat sendiri lah gimana rivalitas mereka berdua. Lo lupa waktu dulu lomba larinya Abay dan Satya?" telak Izly membuat Agista bungkam. Logika Izly ada benarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCIENCE 7 : WE ARE ONE
Teen FictionKelas unggulan dengan kemampuan lebih di atas rata-rata? Mungkin terdengar klasik. Namun begitulah kenyataannya. Bercerita tentang kelas IPA yang menoreh sejarah sepanjang sekolah didirikan. SMA Gemilang. Sekolah paling tidak berkompeten dalam mengu...