29 - Vingt Neuf

37.6K 2.5K 70
                                    

Risa kembali membuka matanya. Tidurnya tidak membutuhkan waktu lama rupanya. Ketika kesadaran Risa kembali, dia melihat bahwa tubuh telanjangnya ini sedang dipeluk dengan begitu erat oleh Zaid. Tangan Zaid berada di atas perutnya. Kepala Zaid diletakkan di pundak Risa. Kaki Zaid terselip di antara kaki Risa.

Risa menghela nafas. Berbulan-bulan menghindari pria ini karena tidak ingat, sekarang malah begitu mudahnya terhanyut dan merelakan dirinya untuk menyatu dengan Zaid. Pipinya merona merah mengingat apa yang terjadi beberapa waktu lalu.

Risa teringat pertanyaan Tania. Apakah dia lupa rasanya bercinta? Iya. Risa memang lupa. Namun tubuhnya tidak. Gerakan mereka terasa begitu natural dan penyatuan mereka terasa begitu pas. Risa tidak merasa ada yang salah sepanjang proses percintaan mereka tadi malam. Sejak Zaid menciumnya, saat Zaid membuka pakaiannya, saat Zaid memasuki dirinya, saat mereka sama-sama mencapai puncaknya.

Mata Risa beralih pada Zaid yang terlelap di sampingnya. Sekali lagi Risa bisa merasakan kejantanan Zaid menyentuh dirinya. Menggodanya lagi dan mengingatkan betapa membuncahnya perasaan Risa saat benda tersebut memasuki dirinya. Tanpa disadari, Risa mendesah pelan. Wajah Zaid yang tidur di sampingnya sedang tersenyum. Risa tidak tahu apakah memang itu kebiasaan Zaid saat tidur atau hanya karena dampak dari aktivitas mereka. Wajah Zaid memang tampan. Melihat dia seperti ini sekarang membuat dia terlihat semakin tampan.

Jika mengingat rangkaian kejadian tadi malam, sekarang Risa benar-benar merasa malu. Dari mana keberanian dan kenekatan itu datang sehingga dia bersedia untuk bercinta dengan Zaid? "Aduh." Risa menutup wajahnya dengan tangan.

Tidak bisa menahan posisi ini lebih lama lagi, Risa memutuskan bahwa dia harus menyingkir dari sini. Sekuat tenaga dan tanpa harus membangunkan Zaid, Risa bergeser. Rupanya ini sulit karena Zaid memeluknya begitu erat. Keringat mulai bermunculan di kening Risa saat tangan Zaid tak juga menyingkir dari atas tubuhnya. Namun Risa tidak menyerah. Dia terus menggeser tangan dan tubuh Zaid. Usahanya membuahkan hasil. Zaid akhirnya berbaring terlentang sembari menggumamkan sesuatu namun dia tidak terbangun. Risa menghela nafas dan turun dari tempat tidur.

Hal yang pertama dilihatnya adalah pakaian Risa dan Zaid yang berceceran di lantai. Risa menggelengkan kepalanya berkali-kali. Masih dengan pipi yang memerah, Risa memungut pakaiannya dan Zaid lalu menyimpannya di keranjang cucian. Sekarang Risa beralih ke lemari untuk mencari pakaian tidur. Begitu banyak pakaian tidur seksi yang dimiliki Risa di lemari. Risa yang sekarang tidak bisa membayangkan seperti apa malam yang dia jalani bersama Zaid dulu. Apakah Risa yang memang senang menggoda Zaid atau Zaid yang punya keinginan agar istrinya mengenakan pakaian seseksi ini?

Di antara pakaian tidur yang tertumpuk di lemari, Risa memutuskan untuk mengambil sebuah daster yang terlihat normal. Tidak menggoda dan tidak terlihat lusuh. Risa mengambil pakaian itu dan membawanya ke kamar mandi. Dia harus membersihkan fisik dan pikirannya.

Seiring langkahnya menuju kamar mandi, Risa kembali melirik Zaid yang tertidur. Dia tidak bisa berada di kamar ini dengan Zaid yang berada di sana dengan penampilan seperti itu. Melihat Zaid di kolam renang saja sudah cukup membuat Risa panas dingin. Apalagi berada dalam radius cukup dekat dan Zaid yang tidak mengenakan apa-apa.

Begitu selesai mandi dan berpakaian (Risa tidak peduli ini sudah lewat tengah malam), Risa bergegas keluar dari kamar. Dia perlu tempat lain untuk bermalam. Kamar Zaid jelas tidak mungkin. Jika Risa melakukan itu, dia seperti keluar dari kandang buaya dan masuk ke kandang singa. Kamar utama rumah ini juga tidak bisa Risa masuki. Zaid pernah mengatakan bahwa itu kamar yang sering ditempati orang tuanya saat ayah dan ibu Zaid ke Jakarta. Hanya satu kamar yang bisa Risa tuju.

***

Zaid menggeliat. Tidurnya terasa nyenyak sekali dan dia tahu perasaanya begitu bahagia. Setelah sekian lama 'berpuasa' akhirnya Zaid bisa kembali bermesraan dengan istrinya. Ini langkah baru yang perlu dirayakan dan disyukuri. Mungkin setelah ini hubungan mereka akan membaik dan kembali seperti semula. Tidak apa jika Risa belum ingat padanya.

The Fools - Trilogi Zaid Risa 3 - END (WATTPAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang