Zaid menatap bayangannya di cermin untuk yang kelima kalinya. Bukan karena narsis tapi dia masih tidak yakin dengan pilihannya kali ini. Jas dari Ralph Lauren ini memang bagus, mewah, dan pastinya cocok dia kenakan.
"Kenapa?" Risa akhirnya keluar dari kamar mandi setelah berdandan di dalam sana selama setengah jam.
Zaid berbalik untuk melihat istrinya. Lagi-lagi Zaid terdiam. Kali ini untuk alasan yang berbeda. Risa looks stunning. Zaid ingat Risa malam ini mengenakan gaun rancangan Roberto Cavalli dipadukan dengan sepatu Jimmy Choo dan untuk rambutnya, meskipun hanya diurai sederhana, dia mengenakan headpiece dari Rinaldy Yunardi.
"Ada apa?" Risa mengulangi pertanyaannya. Ketika dia selesai berdandan dan keluar dari kamar mandi, dia melihat Zaid diam mematung di depan cermin selama beberapa menit.
"Gak ada apa-apa," Zaid menghampiri Risa, menyentuh rambut Risa yang berwarna hitam. "Stunning."
"Thank you," Risa membalas pujian suaminya dengan senyum. Hampir saja Risa membalas pujian Zaid dengan pujian lain juga. Harus diakui bahwa hari ini Zaid luar biasa tampan. Penampilan Zaid malam ini mengingatkan Risa pada Henry Golding aka Nick Young si Crazy Rich Asians. Hanya saja ada yang aneh di wajahnya. "You need something."
Mata Zaid mengerjap heran. Apa lagi yang dibutuhkannya? Sepertinya dia sudah memakai semua pakaian dan aksesoris yang dibutuhkan untuk acara malam ini.
"This," Risa menyentuh ujung bibir Zaid lalu menariknya ke atas.
Zaid mendengus. Akhirnya sedikit tertawa, masih dengan tangan Risa di wajahnya. "Ternyata itu yang kurang dari tadi."
"Daritadi kamu cari tahu apa yang kurang?"
"Begitulah. Rasanya ada yang aneh. Rupanya itu..." Zaid mengangkat bahunya.
"Apa yang kamu pikirkan sampai bahkan senyum aja gak bisa?"
Zaid tidak langsung menjawab pertanyaan Risa. Merasa Zaid perlu waktu untuk berpikir dalam menjawab pertanyaan Risa, Risa mengalihkan sejenak perhatiannya untuk mengambil clutch yang tergeletak di meja rias.
"Malam ini Bapak dan Ibu ulang tahun pernikahan ke-34," Zaid memulai, suaranya terdengar sedih dan seperti mengawang-awang. Risa membeku di tempatnya. "I know its hard to keep a relationship that long. Full of commitment. Gimana mengatasi egoisme diri sendiri. Merencanakan kehidupan ke depan bersama pasangan..."
Risa kembali berbalik menghadap Zaid. Dia sekarang menunduk menatap lantai. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana dan dia menggerakkan kakinya seperti gelisah.
"Rumah tanggaku sendiri, yang baru tiga tahun berjalan, menuju empat tahun pernikahan, rasanya berat sekali. Aku gak tahu apa aku sanggup seperti Bapak dan Ibu. Menikah sekian lama..."
Rasa bersalah merasuki diri Risa. Hingga saat ini dia masih belum benar-benar mengingat masa lalunya dengan Zaid. Mereka memang tidak pernah membahas itu lagi semenjak Risa pingsan dan berakhir dengan mereka berciuman di rumah sakit. Zaid dan Risa memutuskan mereka akan beradaptasi sedikit demi sedikit dengan kondisi ini. Zaid beradaptasi dengan Risa yang tidak mengenal dirinya dan Risa beradaptasi dengan Zaid yang seperti orang asing namun sebenarnya suaminya. Hubungan mereka memang masih tidak lebih dari sekedar ciuman dan tidur di tempat tidur yang sama. Tapi Risa berjanji akan berusaha. Zaid pun berniat untuk memperbaiki sikapnya demi rumah tangganya.
"Kalau kamu yakin bisa, pasti bisa kok." Tersenyum lebar, Risa kembali menghampiri Zaid. Masa depan memang tidak pasti dan mereka sama-sama tidak tahu apa yang akan terjadi di depannya. Namun jika mereka yakin bahwa mereka bisa menjalani masa depan bersama-sama, Risa--meskipun dia kehilangan sebagian besar ingatannya tentang suaminya, menyisakan hanya apa yang mereka jalani setelah kecelakaan itu--tahu bahwa suatu saat mereka pun bisa menjalani ulang tahun pernikahan yang lama seperti Bapak dan Ibu, juga Mama dan Papa Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fools - Trilogi Zaid Risa 3 - END (WATTPAD)
عاطفيةCERITA SUPER DEWASA! 21+ ataupun yang sudah menikah. Percayalah bahwa seri ketiga Zaid dan Risa ini akan lebih dewasa, lebih gelap, lebih pelik, lebih menyebalkan, dan pastinya lebih vulgar. Cerita tentang rumah tangga mereka yang diawali dengan ber...