33 - Trente Trois

34.7K 2.6K 79
                                    

"Zaid sudah pulang," Risa bermaksud menggumamkan pendapatnya saja. Rupanya dia mengucapkannya dengan cukup keras sehingga Zaid mengangkat wajahnya.

"Iya. Urusanku hari ini sudah selesai jadi aku pulang cepat. Sini Ris duduk," Zaid menepuk sofa di sebelahnya. Di pangkuan Zaid, Nira baru menyadari ibunya sudah pulang. Dia melambaikan tangannya ke arah Risa.

"Lagi apa?" Risa bertanya datar setelah duduk di samping Zaid. Dia meletakkan tasnya di lantai lalu melongok ke arah iPad yang--tumben sekali Zaid memperbolehkan putrinya memegang gadget--dipegang Nira.

"Ini, Satria mau ngajak Vanilla ke kebun binatang. Dia ngajak kita juga. Aku lagi liatin ke Nira apa dia mau lihat binatang?" Zaid menatap Risa dengan penuh harap. Risa tidak lantas menanggapi harapan Zaid, melainkan melihat lebih dekat layar iPad itu. Pantas saja Zaid mengijinkan Nira memegang benda itu. Padahal sebenarnya Nira punya buku berisi gambar binatang. Ah mungkin laki-laki lebih ingin praktisnya saja.

"Bu, Bu, uda," Nira menunjuk-nunjuk sebuah gambar.

"Ini namanya zebra, Sayang," Risa membelai kepala Nira. "Nira mau lihat apa di kebun binatang?"

"Ini, ini, ini. Niya suka," Nira asal menunjuk berbagai gambar. Risa tidak yakin Nira sebenarnya menyukai semua foto binatang tersebut. Apalagi saat muncul gambar harimau. Semoga saja saat melihat aslinya, dia akan tetap excited seperti ini.

"Dalam rangka apa Satria ajak Vanilla ke kebun binatang?" Risa duduk bersandar ke sofa.

"Vanilla ulang tahun," Zaid mengangkat bahu. "Jadi Bapaknya ajak dia jalan-jalan ke kebun binatang. Sekalian belajar katanya. Dasar dosen."

"Terus Zaid mau ikut juga ke kebun binatang?"

"Tadinya aku mau ajak kita ke waterboom, tapi..."

"Jangan! Jangan ke tempat kayak gitu," Risa menyela kalimat Zaid tanpa bisa dia cegah.

Zaid menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa? Ada yang kamu takutkan?"

"Bukan..." Risa tidak mungkin berkata jujur bahwa dia tidak mau tergoda oleh penampilan Zaid kalau mereka datang ke tempat seperti itu. Karena tidak mungkin kan Zaid mengenakan kaos juga. Apalagi dia memiliki badan yang bagus. Dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan memamerkan asetnya.

"Lalu kenapa?"

"Nggak. Nggak apa-apa. Jadi kita ke kebun binatang? Oke. Perlu bawa makanan sendiri kah? Kalau ya, mungkin harus belanja. Aku gak tahu di kulkas ada sisa apa saja..." Risa yang mendadak panik jadi sibuk mondar-mandir di dapur.

"Makan di sana aja Ris. Pasti ada yang jualan kok. Kamu gak usah bingung. Sini duduk lagi aja," Zaid benar-benar heran melihat sikap istrinya ini.

"Aku mending mandi aja. Setelah ini aku siapkan makan malam untuk kita ya," Risa kembali ke sofa, mengambil tasnya lalu bergegas ke kamar. Zaid memperhatikan tanpa bicara apa-apa bersama Nira yang masih mengabsen nama binatang.

***

Di kehidupan ini, dengan ingatannya yang terbatas mengenai Zaid dan apa pun yang terkait denganya, Risa rasanya belum pernah bertemu dengan sahabat Zaid ini. Satria, Melati, dan putri mereka Vanilla sudah sampai di Faunaland ketika Risa, Zaid, dan Nira tiba. Nira langsung berlari menghampiri Vanilla layaknya dua sahabat yang sudah lama tidak berjumpa.

"Mereka akrab?" Risa berbisik di telinga Zaid ketika Nira sudah memeluk Vanilla, sementara kedua orang tuanya masih tertinggal di belakang.

"Gak terlalu sering ketemu. Tapi ya kalau ketemu begini. Usia mereka kan juga gak terlalu jauh." Zaid memperhatikan putrinya dan putri sahabatnya yang langsung akrab. Wajahnya terlihat haru. Lagi-lagi dia memperhatikan sisi kebapakannya.

The Fools - Trilogi Zaid Risa 3 - END (WATTPAD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang