Kebanggaan Untuk Menjadi Kecil
22.8.1985, 5.54
Ibu, putra sang kecil dilahirkan buat mendendam kekecilannya dan merintis kebesaran, dalam suatu paham tentang kecil dan besar yang dinapaskan secara feodal dan diskriminatif.
Kecil dan besar tak lagi terpelihara untuk tetap mampu mengucapkan kesamaan, oleh karena sejarah mendidik serigala untuk memakan ayam.
Ibu di hadapanku, jika ada permata warisan paling berharga yang pernah Ibu tanamkan dalam jiwa anak-anakmu, maka itu adalah penolakan atas kebesaran serigala, serta kebanggan untuk menjadi kecil di dalam susunan kasta yang harus disikapi.
Setiap yang kecil didorong untuk menyongsong dan memasuki kancah besar.
Pertama, karena yang besarlah memang alamat dari segala perlawanan.
Kemudian yang besar pulalah arena yang paling tepat dan aman buat bergabung.
Segala kata yang necis, perjuangan, perubahan, perkembangan, cita-cita, kemakmuran, kebahagiaan dan hari depan, ditaruh di lingkaran besar.
Ketika kemudian hujan turun dengan lebatnya, lunturlah segala gincu kenecisan itu, tinggal kata kosong.
Sebab yang besar — dalam pengertian itu — hanya bisa dipentaskan dengan perangkat-perangkat kongkret kekuasaan, dengan senapan dan struktur kepunggawaan.
Putra sang kecil dipacu untuk menjadi besar.
Menjadi besar bukanlah mengupayakan prestasi kemanusiaan dalam kaitannya dengan harkat hidup.
Menjadi besar tidak menjadi kecil, meleset dari kekecilan, melepaskan diri dari yang kecil, mengatasi, menguasai dan mengangkangi yang kecil.
Berlangsung tahun demi tahun dalam sejarah di mana sekolah, yang membesarkan anak-anak kecil, adalah perahu yang berguna untuk meninggalkan masyarakat, adalah tangga yang bermanfaat untuk memanjat ke suatu tingkat di atas pundak rakyat.
Menjadi besar ialah kesulitan untuk tidak meninggalkan yang kecil.
#IBU, TAMPARLAH MULUT ANAKMU
#ZAITUNA
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Tulisan Emha Ainun Nadjib
AcakSebuah permenungan dari Emha Ainun Nadjib akan berbagai tema kehidupan. Menumbuhkan nuansa kemanusiaan di tengah gejala yang melunturkannya. Ini hanyalah tetes kecil, dari guyuran khasanah kehidupannya... Selamat memesrainya.