Bab 18 - Ikatan dan Persiapan Akhir 2

469 51 16
                                    

Bab 18

(Has been edited by Radrael at Saturday, March 16, 2019)


"Eh, siang ini kita akan melakukan pertemuan dengan Party yang akan ikut serta menjelajah?" Tanyaku.

"Umm, benar."

"Bukankah sudah sepatutnya jika kita harus menyapa mereka yang akan berjuang bersama kita." Tambah Erika.

"Benar, sih. Tapi, seharusnya kalian memberitahuku dari awal."

Sambil menjaga langkahnya, Erika menoleh padaku, "Lah, apa aku enggak bilang ya tentang pertemuan ini?"

"Sama sekali tidak." kataku sedikit jengkel.

"Ups, maaf Fate." Balas Erika sambil tersenyum jahil. "Memangnya apa yang kau cemaskan, sih?

"Seperti yang kau tahu, aku sedikit tidak percaya diri."

"Fate akan baik-baik saja, kok. Karna yang masih pemula bukan hanya Fate seorang." Imbuh Michelle seolah mengerti.

"Benarkah?"

"Begitulah. Untuk Penjelajahan biasa seperti yang akan kita lakukan, berhubung Dungeon-nya sudah ditaklukan. Tak heran jika banyak Petualang ranking rendah dan berlencana Perunggu yang akan ikut." Jelas Erika.

"Anggap saja penjelajahan kali ini sebagai kesempatan untuk menambah pengalaman di dalam Dungeon."

"Begitu, ya." Balasku mengerti.

Jika seperti itu, kurasa ini akan baik-baik saja seperti yang Michelle katakan.

Lagipula, kenapa aku melewatkan kemungkinan tersebut?

Menumbuhkan keberanian dan mencari pengalaman melalui masuk ke dalam Dungeon yang sudah ditaklukan, itu adalah ide yang bagus.

Persis seperti yang Erika tambahkan, ini merupakan sebuah kesempatan besar bagi mereka yang belum menyerah dengan mimpi mereka (Petualang).

Dengan memperbanyak pengalaman, ini akan menjadi bekal berharga para Pemula di saat tiba hari mereka mengikuti sebuah Ekspedisi Dungeon.

Mengetahui masih banyak orang yang memiliki keberanian lebih, entah mengapa aku menjadi sedikit lega. Setidaknya dengan ini aku menjadi tahu, jika aku tidak akan berjuang sendirian dalam rangka menyelamatkan Yggdrallia.

Meskipun ini sedikit berlebihan, aku harap keberanian dan tekad mereka bisa tetap utuh hingga semuanya sudah berakhir.

"Nah, kita sampai."

"Kita akan melakukan pertemuannya di sini."

Aku lalu menatap bangunan tersebut, "Serikat Petualang?"

"Iya, tepatnya di lantai dua." Kata Erika.

"Ada ruang khusus yang disediakan oleh Serikat untuk hal-hal semacam ini." Tambah Michelle.

"Begitu, ya."

"Ayo masuk. Tidak enak jika kita membuat mereka menunggu."

Seperti biasa aku mengekor di belakang mereka.

Suasana di dalam Serikat Petualang siang ini tidak terlalu ramai. Hanya ada beberapa kelompok orang yang berdiri di depan Board yang menyediakan berbagai macam pilihan Quest.

Aku sedikit kebingungan ketika melihat Board yang tersedia lebih dari satu. Namun, seketika aku mengerti saat membaca plat yang tertempel pada bagian tengah-atas masing-masing Board.

Living in the World Where I Can See a Stars (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang