Konflik ringan.
Kalau udah selesai baca, vomentnya zeyeng ...
Satu gadis, satu wanita dan satu pria, lalu di tambah dengan anak kecil berusia 3 tahun berjalan beiringan menuju pesta.
Pesta megah, milik keluarga terhormat. Belizc Almaguer.
Semuanya tampak senang, menikmati pesta pernikahan dari anak sulung keluarga Almaguer. Yaitu Sai Vanza Almaguer dengan Reyna Drisyana Sari.
Pewaris kekayaan dari keluarga Almaguer. Karena itu pesta dengan tamu mereka yang juga tak kalah terhormatnya dengan status mereka. Membuat suasana begitu mecengangkam. Karena masing-masing dari mereka datang hanya untuk memamerkan kekayaan mereka saja. Tidak lebih.
Ketika semuanya tampak bahagia, lain halnya dengan sang pengantin pria. Wajahnya di tekuk menunjukan jika pria itu tidak suka dengan pernikahan yang sengaja di atur oleh orangtuanya.
Bibirnya manyun ke depan, tatapannya sayu, ketika memandangi suasana pesta di depannya.
"Sampai akhir pun aku tidak bisa menggagalkan rencana pernikahan ini?!" kesalnya kepada dirinya sendiri.
Usahanya selama beberapa bulan ini untuk menggagalkan pernikahannya dengan wanita bernama Reyna, kini semuanya gagal total.
Merasa despresi, pria itu meremas rambutnya kuat. Memutar tubuhnya, pria itu berjalan cepat ke arah taman belakang rumah.
Semantara di tempat pesta, seorang gadis dengan gaunnya yang indah. Sedang berjalan-jalan menikmati indahnya dekorasi pesta yang saat ini sedang memanjakan matanya.
"Sangat indah," gumam gadis itu terkesima. Hingga matanya berbinar-binar.
Setelah puas memanjakan matanya, kini gadis itu berniat ingin memanjakan perutnya juga. Dengan menyantap hidangan pesta yang sedari tadi menunggunya untuk di santap.
"Ini enak ... hemm," ucap gadis itu dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.
"Ino!" panggil seorang wanita dari belakang.
Wanita yang tidak lain adalah kakak ipar dari gadis yang baru saja di panggil dengan sebutan Ino itu pun berjalan cepat menghampiri adik iparnya.
Yang saat ini sedang menjadi tontonan para tamu undangan. Mereka menatap jijik karena Ino makan dengan terburu-buru di tambah cara makannya yang tidak berkelas. Tidak menunjukan jika dia berasal dari keluarga yang terhormat membuatnya jadi bahan tontonan serta ejekan orang.
"Sudah hentikan!" larang wanita bernama Mesya dengan tegas. Memutar tubuh Ino kemudian menghapus noda cake di sudut bibir adik iparnya.
"Kak, aku mau makan itu!" tujuk Ino. Merengek sambil netranya yang masih fokus menatap cake bertingkat di depannya.
"Ino lupakan tentang cake! Kamu lihat? Semua orang menatap kamu tau!" tekan Mesya geram. Mendengar itu Ino mengedarkan pandangannya. Menatap satu per satu orang yang saat ini sedang menatapnya sambil berbisik-bisik.
"Gak perduli!" balas Ino cuek. Tangannya dengan pelan menepis tangan Mesya.
"Ino!" geram Mesya memangggil. Dengan kasar wanita itu menarik lengan adik iparnya.
"Kak Mey!" pekik Ino juga ikut kesal. Gadis itu sangat tidak suka jika dirinya di atur-atur oleh orang. Tak perduli siapun itu. apalagi jika menyangkut tentang makanan. Ia paling tidak suka.
"Kak Mey! Ino paling gak suka ya, kalau kakak ngatur-ngatur Ino kayak gini! Dan gara-gara kakak acara makan malam Ino terganggu!" marah Ino. Gadis itu berkacak pinggang.
Membiarkan wajah cantiknya itu di lipat, menatap Meysa dengan tatapan tidak sukanya.
"Kakak tidak bermaksud mau ngatur-ngatur Kamu, tapi kamu lihat? Kakak hanya tidak ingin orang-orang menatap kamu dengan rendah," jelas Mesya.
"Ino gak perduli dengan mereka. Dan juga Ino gak perduli dengan tatapan mereka yang mandang Ino rendah! Karena Ino hidup bukan karena beras mereka! Jadi Ino gak perluh merasa malu." tandas Ino mengakhiri kalimat.
Gadis itu kembali ke tempat hidangan pesta. Dan kembali melanjutkan aksi makannya. Yang sekali lagi, mengundang tawa dari orang yang melihatnya.
Tidak perduli dengan tatapan orang-orang. Ino terus melahap habis cakenya, setelah merasa puas gadis itu berjalan meninggalkan hidangan pesta kemudian menuju ke arah taman.
Selama perjalan, Ino selalu di hina oleh orang-orang yang tidak suka dengannya.
Ada yang mengatakan dirinya rakuslah.
Miskin, karena tidak pernah makan di tempat berkelas seperti di pesta ini.
Dan ada juga yang mengatakan jika dirinya gadis jorok lah. Tidak mempunyai adat makan yang baik.
Membiarkan dirinya terus di bicarakan. Gadis itu memilih pergi ke taman dengan make upnya yang sudah bercampur dengan cream Cake.
Selesai.
Namanya terinspirasi dari anime Naruto ya gusy wkek.
Gak mau ngetik panjang kali lebar, suka vote. Gak yaudah. Terserah.