Nyesek astaga.
♡♡♡
"Dek, bangun!" Mesya mengoyang-goyangkan tubuh Ino yang kalau tidur suka lupa diri. Gak inget waktu dan pastinya kayak babi mati!
"Hemm..." bukannya bangun. Gadis itu malah merangung. Lalu menutup wajahnya menggunakan selimut.
Kesal, dengan kasar Meysa menarik selimut itu dan menarik tangan Ino agar mau bangun.
"Ino, ada yang nungguin kamu di luar. gak malu kamu... udah jam segini masih tidur!" kata Meysa geram. Menatap Ino yang sedang duduk di ranjang dengan mata yang tertutup rapat.
Memang susah ya? Kalau bangunin orang yang udah mirip kayak babi mati persis kayak Ino gini. Bedanya bentuk dan wujudnya yang beda.
"Ino!" bentak Mesya kesal sendiri di buatnya.
Membangunkan Ino yang seperti ini membuatnya berpikir, apa kabar dengan Sai? Yang suami Ino tiap paginya bangunin orang tipe kayak adik iparnya begini?
"Apa sih kak Mey? Ino masih ngatuk ni!" kata Ino merengek.
Astaga. Kurang sabar apalagi dia? Sampai detik ini ia masih bisa menahan sabar, untuk tidak mengajak Ino baku hantam.
"Ada tamu di luar. Katanya ada janji kencan sama kamu!"
Mendengar itu mata Ino terbelalak lebar. Reflek dia menatap Mesya dengan kedua sudut bibir melengkung ke atas.
"Bukan Sai!"
Mau menyebutkan kata itu. Tapi sudah di dahuli oleh kakak iparnya, membuat bibirnya itu langsung melengkung ke bawah. Tadinya berharap jika yang datang adalah Sai. Dia sudah menyiapkan jawaban untuk peryataan semalam.
"Terus siapa kalau bukan Sai?" tanya Ino kepo.
Lagian siapa? Yang datang ke tempatnya pagi-pagi begini? Kalau bukan Sai siapa? Lagian kalau Tara tidak mungkin. Pria itu kan tidak tau alamat rumah Ino.
Ah tunggu!
Tunggu!
Sepertinya Ino melupakan sesuatu. Jika tadi malam, dia lupa kalau sudah memberikan alamat rumah kakaknya kepada pria yang tidak lain adalah Tara.
Karena merasa tidak enak sudah membatalkan janjinya semalam.
Mampus. Malah pakek acara lupa lagi?
"Aduh mati Ino!" gumam Ino panik.
"Kak, Ino minta tolong, bilang ke orang yang lagi nunggu Ino buat nunggu ya. Kak Mey kan ta-"
"Iya...iya! Cepatan siap-siap sana! Urusan tamu itu- ah siapa namanya?" tanya Meysa kepo.
"Namanya Tara," balas Ino seraya bangkit dari ranjang, kedua tangannya sibuk menguncir rambut panjangnya.
"Jangan bilang, gara-gara dia kalian berantem?" terka Mesya.
Yang tidak terdengar oleh Ino yang lebih dulu masuk ke dalam kamar mandi.