"Halo Kak?" seorang pria memulai percakapan di telfon dengan seseorang.
[Hm? Iya ada apa Vik?]
"Kak , Viko mau ngasih kabar soal Raphael.."
[Kabar apaan Vik?]
"Sebenernya ini udah sejak tadi pagi sih kak.. Maaf kalo Viko baru ngasih tau sekarang.."
[Ini sebenernya ada apaan sih?]
"Itu.. Raphael.. Sekarang ada di Medica Hospital.."
[Apa?!! Raphael kenapa?? Dia sakit?? Apa nganterin temennya?? Apa justru kamu yg sakit??!]
"Kakak kesini aja sekarang.. Ajak Sisy Rika juga ya?"
[I-iya Vik , pasti!]
Tuut.
Raihan mematikan panggilannya dan bergegas kerumah sakit bersama Rika dan Stevan.
***
"Permisi mba? Pasien bernama Raphael Arkaniel Fahreza Wijaya di kamar nomor berapa ya?" tanya Raihan tanpa jeda.
"Astaga.. Itu nama apa jembatan Suramadu?! Ada dua pasien bernama Raphael. Yg satu korban kecelakaan tadi pagi , di kamar nomor 4 , yg satunya lagi sakit DB , di kamar nomor 7."
"Oh.. Makasih mba!" ujar Rika.
Raihan dan Rika merundingkan sesuatu sesaat.
"Ok kita cek di kamar nomor 7 , kemungkinan Rapha ada disana? Gak mungkin Raphael kecelakaan , kan?" ucap Rika yg mencoba berpikir positif.
"Ok , ayo!" ujar Raihan yg menggendong Stevan , lalu mereka berlari ke kamar nomor 7.
Tapi , apa yg mereka temukan? Bukan Raphael yg mereka pikirkan tapi seorang anak laki2 bersama orang tuanya.
Terpaksa mereka berputar arah dan mendekati kamar nomor 4.
Betapa terkejutnya mereka saat melihat Raphael disana , tercatat sebagai korban kecelakaan.Saat mereka ingin masuk , Rika melarang Raihan karena didalam hanya ada Aira dan Raphael yg sedang membicarakan sesuatu.
Yg jelas sekarang Aira terlihat murung dan cemberut sedangkan Raphael seperti sedang menghibur.Karena kepo , saya tegaskan KEPO , ok KEPO , KARENA KEPO
{Readers : Kaploks puron?}
{Author : cabut ah}
{Readers : oi terusin dulu ngetiknya!!}
{Author : oia saia lufa}~~~
Karena kepo akhirnya mereka memutuskan untuk menguping.
"Ai.. Gue minta maaf dah.. Jangan ngambek terus dung..." pinta Raphael sambil menjewer telinganya sendiri.
"..."
"Aira... Gue mohon... Plis maafin gue... Gue janjiii gak bakal minta lo nonton pilem horor lagi..." Raphael semakin memelas.
"Janji?" Aira memastikan.
"Iyaa janjii"
Purp..
Blusshhhh
"Ai? K-ke-napa..lo meluk gue?"
"Gue takut.. Tadi itu serem.."
"Udahlah gausah dipikirin.. Itu semua cuman terjadi di film.. Gak mungkin jadi kenyataan kan..?" kata Raphael menenangkan Aira dipelukannya sambil mengelus surai lembutnya.
"Hn.. Maaf gue udah marah sama lo.." sesal Aira yg semakin mengeratkan pelukannya.
"Oia Raff , lo tadi mau ngomong sesuatu tapi kepotong ama Wendy. Mau ngomongin apaan?" tanya Aira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Friend
AdventurePerbedaan , akankah memisahkan mereka? Demi sahabat , ia mengorbankan cintanya. Demi gadis yg dicintainya , ia mengorbankan segalanya. Akankah Raphael mencapai tujuan hidupnya? ~π~π~π~π~π~π~π~ Genre : fantasy , action , supernatural , vampire , dan...