Setelah ribuan kali berpikir , akhirnya Hyuko memberanikan diri untuk keluar.
'Akhirnya..! Tunggu saja bocah vampir! Alurku akan lebih kejam dari sebelumnya..!!' Yasashi nenyeringai licik.
"Ibu.." gumam Raphael sambil mendongakkan kepalanya dan menatap ibunya dengan tatapan ringan.
Hyuko yg merasa dipandang pun langsung memalingkan wajahnya dan melihat kearah suaminya.
"Oh rupanya kau cukup berani untuk keluar ya?!" seru Fernand sambil mengotak atik layar ponselnya.
"Katakan saja apa maumu! Dan cepat lepaskan mereka!" tegas Hyuko.
Fernand mengabaikannya dan tetap fokus pada Hpnya.
"Pria b*j*ng*n...!!" geram Hyuko yg siap meluncurkan dua kepalan tangannya.
"Vik..! Psst! Psst!!" panggil Dimas.
Viko menoleh."Apa?" ketusnya.
"Gue ada ide!" bisiknya.
Ray pun berpartisipasi untuk ikut berbisik2 dengan Dimas dan Viko.
"Ehm! Pertama , katakan padaku.. Jika aku dan dia dalam bahaya.. Maka siapa yg akan kau selamatkan?" tanya Fernand sambil menunjuk Raphael yg berjarak tiga meter kedepan darinya.
Tanpa berpikir panjang lagi Hyuko langsung menjawab
"Tentu saja aku akan menyelamatkan Aoi!!" jawabnya dengan tegas.
"Okey... Dan jika dia sendiri ingin membunuhku , apa kau akan membiarkannya?" pertanyaan kedua membuat Hyuko sempat berpikir sebelum akhirnya ia menjawab
"Langsung saja ke intinya!! Tidak ada gunanya kau menanyakan hal seperti itu!" bentak Hyuko.
"Oke oke.. Jadi intinya , buatkan aku portal yg lebih besar , untuk memindahkan semua pasukanku ke dunia manusia! Kau ingat janjiku dulu? Begitu aku berhasil menggugurkan putramu , aku akan menghancurkan dunia para manusia!" jelas Fernand.
Semuanya tersentak kaget kecuali Yasashi dan Fernand sendiri.
Raphael pun ambil bicara setelah lama terdiam."Lalu apa untungnya , lo ngehancurin dunia kami? Sedangkan tujuan lo yg sebenernya cuman buat ngebunuh gue?" ujar Raphael tanpa memandang mereka sama sekali.
"Wait wait.. Apa? 'Dunia kami'? Kau sendiri bukan manusia.." Fernand terkekeh geli mendengar kalimat pertama yg diucapkan Raphael.
Hatinya kini telah retak , sebentar lagi pasti akan hancur. Raphael hanya bisa diam menunggu kelanjutan dari kisahnya.
"Raffa! Tetaplah tegar!" Aira bergumam dalam tangisnya.
"A-aku akan membuatkan apapun yg kau mau , tapi dengan satu syarat!" ujar Hyuko.
Semua perhatian tertuju padanya."Hm , katakan."
"Lepaskan mereka semua kecuali Aoi!"
Deg!
"Syarat diterima!"
"Apa?!! Nggak!! Lepasin Raphael juga!!" bentak Viko yg tak terima.
Prok prok!
Fernand mengisyaratkan pada sebagian prajuritnya.
Empat vampir datang untuk melepaskan Viko , Dimas , Ray , dan juga Aira yg diikat dengan rantai.'Ternyata bener.. Mereka berdua sama aja. Bahkan ibu juga pengen gue mati. Lalu apa gunanya gue disini?' batin Raphael.
'Sial! Jika semua ini terus berbelit2 maka akan sulit bagiku untuk menjalankan rencanaku!' pikir Yasashi.
"Vik!" panggil Ray sambil mengedipkan sebelah matanya.
Viko yg mengerti pun langsung menjalankan tugasnya.Dor!!
Satu tembakan ia berikan pada vampir yg menjaga Aira. Gadis itu kaku ditempatnya karena saking terkejutnya.
Vampir yg menjaga dibelakang Viko pun mengambil tindakan dengan menyahut pistol milik Viko. Namun Viko masih mempertahankan pegangannya dengan kuat dan berusaha menembakkan pelurunya pada target.
Dimas dan Ray pun melaksanakan tugas mereka masing2 , yaitu merampas pedang dari pemiliknya dan menggunakanannya untuk membunuh si pemilik.Srriing!!
Craash!!
Satu tebasan saja tak cukup. Mereka langsung memenggal kepala vampir penjaga itu tanpa rasa takut sedikitpun.
Dor!!
Begitu juga dengan Viko yg berhasil menumbangkan lawannya.
"Hm.. Lumayan." gumam Fernand sambil mengelus dagunya.
Raphael yg mengetahui perubahan raut wajah ayahnya pun langsung mengambil tindakan.
"Viko!! Cepet pergi!!" teriak Raphael tapi terlambat , Fernand telah lebih dulu menghampiri Viko dan membiusnya daripada Raphael yg tak bisa melakukan apapun.
"Viko!!" kejut Raphael , Aira , Dimas , dan Ray.
Hyuko dan Yasashi hanya diam ditempat.
'Bagus! Dua lebih baik daripada satu..!' pikir Yasashi sambil menyeringai seperti biasanya.
'Aoi pasti akan marah.. Tapi bagaimanapun aku harus mengatakan yg sebenarnya..' Hyuko membatin dengan cemas.
"Cowok b*j*ng*n!!! LEPASIN SODARA GUE!!!" Raphael mendorong tubuhnya kedepan dengan kuat , kedua tiang besi itu bengkok dan ujung rantai itu mulai terlepas.
Tiba-tiba semuanya gelap.
...
"Damn it!! Yasashi! Cepat bayar listrik!" teriak Fernand kesal karena listrik yg tiba-tiba mati karena ia terlambat membayarnya.
Kedua rantai yg mengikat kedua pergelangan tangan Raphael telah berhasil ia putuskan. Tak ada yg namanya kegelapan bagi kedua mata malamnya.
Ia mencuri pedang yg tergantung dibusana milik Yasashi dan berlari menghampiri ayahnya.
Namun vampir tetaplah vampir. Fernand yg menyadari ancaman dari arah lain , reflek langsung menarik pedang dari sarungnya kemudian mengayunkannya kearah Raphael.
Raphael yg tak mau kalah pun membalas serangan ayahnya dengan tebasan dan tusukan yg berhasil Fernand hindari.
Karena Raphael memang tidak bisa bermain pedang dan hanya asal tebas.Ditengah pertarungan yg sengit karena tidak terlihat itu , Yasashi berusaha mencari jalan keluar walaupun harus menabrak banyak tiang berkali2 , Dimas dan Ray berkelompok mencari Aira , Aira sendiri meraba2 kedepan untuk mencari Viko.
"Hahaha.. Permainan pedang macam apa itu?!... Lebih buruk dari seorang amatir!..." ledek Fernand sambil tertawa.
"Diam lo..!!!" Raphael geram sambil tanpa henti melakukan serangan yg tak pasti itu.
Sang ayah hanya menyikapi putranya tersebut dengan tenang sambil menghindari serangan yg diberikan dengan ejekan2 pedas yg tak henti ia lontarkan.
"Ah ini dia!" gumam Aira setelah berhasil menemukan barang yg ia cari dari seorang Viko yg kemana2 selalu membawa pistol.
Aira menodongkan pistol itu kedepan dengan meluruskan kedua tangannya. Dalam hal ini ia agak ragu karena hanya bisa mengandalkan indera pendengarannya saja.
Hyuko yg melihatnya dari kejauhan langsung berlari kearah Aira.Aira mengambil ancang2. Ia meletakan kaki kirinya dibelakang dan sedikit menundukkan badannya. Ia memejamkan kedua matanya dan berfokus pada telinganya.
Bola matanya bergerak kesana kemari mengikuti hentakan kaki dan permukaan pedang yg saling bersentuhan."Jangan!!" teriak Hyuko yg masih berlari.
Aira berusaha mengacuhkannya dan bersiap untuk membidik.
'Apapun yg terjadi.. Siapapun yg kena.. Noir kecilku akan tetap menjadi milikku..'
Dorr!!!
Tbc^^……..............……….
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Friend
AdventurePerbedaan , akankah memisahkan mereka? Demi sahabat , ia mengorbankan cintanya. Demi gadis yg dicintainya , ia mengorbankan segalanya. Akankah Raphael mencapai tujuan hidupnya? ~π~π~π~π~π~π~π~ Genre : fantasy , action , supernatural , vampire , dan...