Pencarian Telah Usai

1 3 0
                                    

Pyarr!

"Raffa!" kejut Aira setelah tanpa sengaja menjatuhkan gelasnya.

Mendengar keributan dikamar sang putri , pria paruh baya itu pun memeriksa apa putrinya baik2 saja atau tidak.

"Ai? Kau didalam?? Ada apa nak??" tanya sang ayah.

"I-iya e-ngga ada apa-ap-a kok pa.." jawab Aira tergagap karena menahan tangisnya.

"Tadi itu apa yg pecah nak??"

"Cu-man gelas kok pa.."

"Ok buka puntunya biar papa yg beresin , nanti kena beling lho.."

"I-iya pa.."

Ckleek.

"Duh.. Lain kali kalo ada yg pecah langsung bilang ke mama papa , ok? Jangan diberesin sendiri ya."

"Iya pa.. Tadi itu.. Aira kayak ngerasa ada yg aneh.."

"Aneh?? Aira gak enak badan ya??"

"Engga.. Cuman.. Aira gelisah aja."

"Pa!! Papa liat!!" teriak Yuki dari ruang TV.

Rudy pun beegegas kesana (diikuti Aira) dan ternyata sang istri ingin menunjukan berita di TV.

"Ada apa sih ma??"

"Itu.. Tetangga sebelah naik tuh pesawat!" bingung Yuki.

"Apa?! Emang itu pesawat mana?!" tanya Rudy sambil memperhatikan televisinya.

"Itu pesawat Air Planes 925."

Deg!

"Raffa..!" gumam Aira yg kini terduduk lemas dilantai.

"Eh Ai?! Kamu kenapa??! Sakit?? Kamu kenapa nangis??!" bingung sang mama.

"Raffa... Raffa disana..."

"What?!! Y-yaudah ayo cepet ke bandara!" bingung Yuki.
Dengan sigap ia menggandeng Aira dan mereka berlari ke garasi mobil.

Sekitar sepuluh menit Aira dan orang tuanya sampai di bandara.
Ternyata Viko juga ada disana yg tengah berlari dan tanpa sengaja menabrak Rudy.

"Ah maaf om-- Aira?!" kaget Viko.

"Viko Raffa gimana??!" tanya Aira ditengah tangisannya.

"Dia..--"

"Perhatian , helikopter penyelamatan akan segera diberangkatkan! Diharap semua tenang dan tidak melakukan tindakan yg gegabah.. Kami akan berusaha semaksimal mungkin dan segera menjemput keluarga kalian.." ucap seseorang di speakernya.

"Ai lo tenang aja , ok? Raphael pasti segera balik kesini.." ujar Viko menenangkan Aira.

"Dia bilang bakal balik lagi... Dia gak akan ninggalin gue..." tangis Aira.

"Iya.. Cup2.. Gue bakal ikutan nyari Raphael lo tenang aja!" tegas Viko.

"Ati2 nak.." ucap Yuki sambil menepuk pundak Viko.

"Iya te." Viko pun berlari ke lapangan helikopter dan menyiapkan dirinya setelah diberi izin.

Beberapa menit kemudian , akhirnya lima unit heli dilepas landaskan ke arah yg sama , yaitu di dekat lereng Gunung di area perbatasan negara tersebut untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.

***

"BAGAIMANA?!!! ADA BERAPA ORANG??!" teriak Viko pada rekan2nya yg kini berada ditengah hutan.

120 orang telah ditemukan dalam keadaan tersangkut di pohon dan mengalami cidera ringan.
80 orang ditemukan sudah tak bernyawa , sebagian besar lansia dan anak2.
Sedangkan yg lainnya masih dalam proses pencarian , termasuk Raphael yg sampai saat ini masih belum ditemukan.

Real FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang