Gadis Biru yg Cantik

0 3 0
                                    

22:15...

Tiga bersahabat tersebut kini sudah ada dikamar mereka (yg awut-awutan).
Ray dan Dimas tidur sekasur sedangkan Raphael tidur sendiri.
Tapi ia belum bisa tidur. Tenggorokannya kering padahal ia baru saja minum cappucino panas dan yg lainnya.
Raphael memutuskan untuk keluar dan melihat2 pemandangan malam dari balkon. Tak lupa membawa ponselnya untuk memotret pemandangan itu.

Whuussh.....

Angin berhembus tenang.
Membuat surai biru tua yg tergerai itu melambai2.
Manik biru itu tertutup , menikmati kesejukan malam yg tergolong cukup dingin dimalam akhir musim panas itu.

Ckrek!

Raphael sengaja memotret gadis biru tersebut untuk iseng2an semata.
Hasil fotonya pun juga bagus. Seperti fotografer yg memotret seorang model.
Yg difoto tidak sadar ada pria iseng dihadapannya.
Hanya berjarak tiga meter dari masing2 balkon.
Kesempatan besar bagi vampir tersebut untuk melakukan keisengan yg lebih dari itu.

"Hap!" Raphael meloncat dari balkonnya ke balkon Aira tanpa gadis itu ketahui.
Ia sengaja mengendap2 dan

"Dor!" Raphael menepuk kedua pundak Aira untuk mengagetinya.
Tapi gadis itu tidak terkejut sama sekali.

"Gak kaget!" acuhnya tanpa melihat si pelaku sama sekali.

*DOORR!!!*

*Gak kaget!*

*Kyaaa!! Kucing!!!*

*Kenapa? Kau takut?*

*Engga! Aku jijik ama kucing!!*

"Ah ingatan apa itu tadi?!!" kejut Aira yg tiba-tiba mengingat suatu kejadian yg terjadi di masa lalu.
Tapi ia langsung mengacuhkannya dan berbalik badan.

"Viko kau be--" ucapan Aira terputus.
Belum ia melihat wajah pria dihadapannya tapi ia sudah tau identitas Raphael dari syal yg dikenakan pria itu.

"Ra--ff-aa?" Aira tergagap.
Sontak ia langsung menjauhi Raphael.

"Maaf." ucap Aira.

"Lo ini terlalu baek atau apaseh? Tiap kali ketemu gue selalu....aja minta maap!" kesal Raphael.

"Yha.. Maaf.."

Plak!

Raphael menepuk jidatnya sendiri.

"Ok kalo gitu , kenalin , gue Kashikoi Aoi." ujar Raphael mengulurkan tangan kanannya.

"Hn. Gue Aira Sofi Hermansyah , yoroshiku.." balas Aira menjabat tangan Raphael.

"Omong2... Kenapa sih , lo sering manggil gue Raf raf apalah itu?"

"Ehm.. Itu.. Sebenernya dulu gue punya sahabat.. Namanya Raphael. Gue panggil dia Raffa. Kami dulu deket banget. Tapi suatu hari ada masalah , dia mau ke Jepang. Tapi pesawat yg dia naikin meledak. Dan Raffa... Dia gak bisa ditemuin... Dia udah gak ada..." jelas Aira sambil menahan tangisnya.

"Oh.. Yg sabar ya. Tapi , apa hubungannya sama gue?" tanya Raphael.

"Itu... Lo mirip banget sama Raffa.. Mulai dari ciri fisik , sampe penampilan lo mirip banget sama dia.." jawab Aira.

"Oh.." gumam Raphael sambil memandangi syalnya.
Aira kembali memandang langit gelap itu.

Hening.

"Lo.. Sayang sama dia?" tanya Raphael.

"Hn.. Gue sayang banget sama dia.." jawab Aira jujur.

"Jujur gue juga ngerasain hal yg sama.." ucap Raphael.

"Maksudnya?" tanya Aira.

"Gue seperti ngerasa kehilangan seseorang tapi gue ga tau. Ah lupain! Lo orang Indo ,kan? Kapan2 main aja kerumah gue , gue gak jahat kok." Raphael mengalihkan topik pembicaraan.

"Hm? I-iya kapan2.." *blush*

Tok tok..

"Ah itu pasti Viko , gue masuk dulu yah?" pamit Aira.
Raphael meng'iya'inya , tapi mengintip lewat jendela saat Aira sudah masuk.

Cklek..

Munculah siluet pria berpakaian hitam dan memakai masker , dengan gaya rambut yg acak2an dan berwarna hitam.

"Viko?" panggil Aira.
Pria itu tidak merespon dan mengeluarkan pisau tajam dari saku celananya.
Aira yg amat sangat terkejut langsung menutup pintu tapi ditahan oleh pria misterius itu.

"Pergi..!!!" ucap Aira sambil mendorong pintu kamarnya sekuat tenaga.
Tapi pria itu mendorongnya dengan kuat hingga gadis itu terjatuh dilantai.

"Cewek biru!" kejut Raphael.

Pria misterius itu langsung mengarahkan pisaunya pada Aira hingga membuat gadis itu menjerit.

"Raffa!!!"



Tbc^^……..........…..…....



Real FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang