Ikatan Hati

1 3 0
                                    

"Suster , langkah terakhir!" dokter itu memberikan isyarat.

Digosokkannya kedua alat menyerupai setrika yg ada ditangannya setelah ia beri cairan berupa gel.

"Isi daya 100." ucap dokter.

Setelah perintahnya dilaksanakan , dokter itu menempelkan kedua alat itu dikedua sisi dada Aira dan menariknya keatas hingga membuat pasien terangkat dan terbanting dikasur.

Hasilnya tetap sama.
Jantung Aira tetap tidak berdetak.

"Isi lagi 150!" panik dokter itu.

Ia pun melakukan hal yg sama.
Dan hasilnya pun tetap saja sama.

"Isi lagi , 200!" ujar dokter itu yg semakin panik.

Ia pun melakukannya lagi.
Tekanan itu begitu kuat hingga membuat Aira sedikit memekik karena terkejut.
Detak jantungnya kembali normal.

~~~

"Permisi? Siapa diantara kalian yg merupakan keluarga pasien?" tanya dokter.

"Saya dok!" jawab Rudy dan Yuki bersamaan.

"Baiklah ikut saya." ajak dokter itu.
Rudy dan Yuki mengikutinya yg ternyata orang itu mengarah ke ruang pribadinya.

"Sebelumnya saya ingin bertanya , apakah pasien mengidap penyakit jantung?" tanya sang dokter.

Rudy dan Yuki mengangguk penuh kepastian.

"Tensinya tinggi , pasien sempat kritis sampai jantungnya berhenti bekerja , tapi syukurlah kami berhasil menyelamatkannya. Saya ingin menginformasikan , bahwa jika pasien mengalami lepas kendali (marah) , hal tersebut bisa memicu terjadinya stroke karena tekanan darah yg terlalu tinggi dan juga bisa mengakibatkan kematian. Dan yg paling berbahaya adalah jika jantung pasien sampai mengalami kerusakan , maka harus dioperasi dan mendapatkan donor hidup , atau seseorang yg rela mati demi kehidupan pasien.." jelas dokter tersebut.

Yuki dan Rudy hanya terdiam seribu bahasa.
Tak sepatah kata pun dapat terucap dari kedua insan tersebut.

"M-makasih dok.." Rudy mengeluarkan kata2 yg sempat tersengal ditenggorokannya.

Mereka pun keluar , tentunya dengan perasaan sedih.

***

"Raffa..." panggil Aira dalam tidurnya.

Ruangan itu begitu sepi dan lampunya pun juga mulai redup.
Tak lama lagi pasti akan gelap.

"Raffa... Jangan pergi... Raffa..." ucap Aira , masih dalam keadaan tidur.

Bumi terasa begitu sempit , nyatanya tanah masih membentang luas hingga jauh disana.
Dia , yg ada di kejauhan , tapi masih bisa merasakan.

"Aira!"

Seorang pria , terbangun dari tidurnya dan meneriakkan nama orang yg dicintainya. Bukan keajaiban namanya , kalau bukan karena Kuasa-Nya.

"Aoi?" panggil seorang nenek yg tak jauh dari 270° bagian yg dapat pria itu tangkap menggunakan indera pengelihatannya.

"Aoi?" bingung Raphael sambil menoleh kebelakang , ia kira orang lainlah yg nenek itu panggil.

"Kau Aoi.. Nenek sangat merindukanmu..." ucap nenek itu sambil memeluk Raphael penuh cinta.

"Aku Aoi?" tanya Raphael yg masih bingung.

"Iya sayang... Kau cucu nenek yg hilang dulu... Sungguh berjuta kebaikan yg Tuhan berikan sampai mempertemukanmu dengan nenek lagi.." ucap nenek itu dipenuhi rasa syukur.

Real FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang