Rescue

1 1 0
                                    

"Dasar tuh dokter b*jing*n!!" ucap Viko geram setelah menonton kejadian dikamar Raphael.

"Ayok! Kita hajar tuh orang!!" Viko menyeret dua bocah disampingnya.

"Eh eh Vik , hold on!"

"Ga pake penundaan lagi!"

"Vik tapi kita mau cari kemana?!!"

Viko menghentikan langkahnya. Ia sempat berfikir sejenak sebelum akhirnya ia menjawab

"Gue akan coba lacak ponselnya." ujarnya penuh keyakinan.

Sambil berlari menuju halaman rumah sakit bersama Ray dan Dimas , ia mengeluarkan ponselnya dan mulai melacak keberadaan Raphael.
Sekitar satu dua menit ia memperoleh hasilnya , yaitu di Yaoi Street.

"Eh gaes? Ini kok nama jalannya aneh yak?" tanya Viko sambil menunjukkan mapsnya.

"Hee? Yaoi? Artinya apaan Vik?" Dimas pun sama.

"Yaoi kan.. Kalao di anime itu.. Semacam hubungan tertentu antara boy×boy.." ragu Ray.

Awalnya mereka tidak mengerti , tapi setelah mengerti mereka langsung tercekam dan menyimpulkan bahwa

"Raphael pasti dianiaya disana!!" kompak keduanya--Viko dan Ray--

Bletak!

Bletak!

"Jaga pikiran kalian! Kalo emang tempat itu buat yaoian sama tuh dokter , apa gunanya Aira coba?!" Dimas mencoba berpikiran positif padahal pikirannya juga ikut bejat seketika mendengar kata 'yaoi'.

"Iya juga ya.. Trus Aira diapain dong?" Viko.

"Argh mendingan langsung kesana daripada mikir yg aneh2!" sela Dimas.

Mereka pun terjun kejalanan dan naik taksi offline yg kebetulan lewat.

~Yaoi Street adalah sebuah jalan buntu dengan perumahan kecil tak berpenghuni bekas tempat untuk melakukan kegiatan seksual antara boy×boy. Tadinya tempat itu sangat ramai namun sejak penggerebekan dua tahun lalu membuat penghuninya dipenjara dalam jangka waktu lima tahun. Hal itu membuat Yaoi Street dianggap sebagai jalan buntu berhantu karena tak jarang orang berjubah hitam memasuki jalan itu seorang diri dengan membawa sebilah pisau digenggamannya.
Tentu saja orang itu adalah Yasashi yg keluar masuk portal yg ia sembunyikan disana , karena ia menganggap tempat ini adalah tempat yg paling aman untuk melakukan tugasnya.~

***

"Halo?"

[Maaf mengganggu boleh saya bicara dengan Ibu Yuki?]

"Ah iya ini saya sendiri , ada apa?"

[Maaf bu sebelumnya , saya ingin menyampaikan bahwa keadaan disini sedang tidak stabil. Sejak dua hari ini pengeluaran lebih banyak daripada pemasukan bu..]

"Apa?! Coba cek stok barang yg baru saya beli seminggu yg lalu!"

[Tadi saya dan yg lainnya sudah mengeceknya bu , tinggal kain sisa saja bu.]

"A-apa? T-tapi kan baru.. Ok saya kesana sekarang!"

Tuut.

"Paaa!! Papa!!!" Yuki berteriak dari dalam toilet.
Pasalnya , ia BAB sambil main HP , sama kayak yg baca//dihajar readers//

"Apaan sih ma?!" kesal Rudy karena acara minum tehnya terganggu.

"Sini pa!! Ada yg pengen mama omongin!!"

"He? Mama lah yg harusnya keluar!!"

"Ga bisa!! Darurat pa!!!"

"Argh langsung omong ajalah ma!"

Real FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang