Bukankah seharusnya memang seperti itu? Bukankah lebih baik jika rasa yang tersimpan di dalam dada diungkapkan dengan semestinya.
Tapi mengapa rasanya begitu sakit ketika rasa yang telah tersimpan lama di ketahui oleh orang yang selama ini kau puja.Menjadi pengagum rahasia, memendam cinta dalam diam.
Bukankah itu menyakitkan? Tapi apalah daya, situasi dan keadaan yang menjebaknya sepeti ini.Awan hitam atau hujan deras yang melanda,hanya itu pilihannya.
Memendam rasa tapi selalu bersamanya atau mengungkapkan namun kehilangan.
Hanya itu, ya hanya itu pilihannya tak ada yang lain.Ada berbagai rasa yang kini berkecamuk di dalam benak Husna. Sedih, kecewa, lega, bahagia, rapuh, takut semua menjadi satu di dalam hatinya.
Hanya air mata yang bisa menjelaskan bagaimana perasaannya saat ini.
Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulutnya selain Isak tangis.Ketukan pintu dan dering ponsel tak dia hiraukan, telinganya seakan tuli.
Pikirannya kacau, terbang melayang entah kemana. Tenaganya hilang. Tidak ada yang bisa Husna lakukan saat ini selain berbaring di tempat tidurnya sambil memeluk boneka Teddy bear kesangannya, seolah-olah hanya boneka itu yang mengerti bagaimana perasaannya.Dering ponsel dan ketukan pintu terus saja berulang, namun tetap saja gadis itu enggan untuk beranjak.
Seegois ini kah semesta? Yang mencoba merebut mu yang selama ini ku pertahankan. Tak sudikah masa memberi waktu lebih lama untuk ku bersamanya. Bukankah selama ini aku sudah mengalah? Membiarkannya hidup bahagia bersama pilihannya. Namun asa tetap saja tak memberi makna.
Aku rela lebih lama memendam rasa agar aku dan dia tetap bersama. Batinnya.Gadis itu terus saja menyiksa dirinya dengan menangis, menangisi yang seharusnya tidak dia tangisi.
Sudah hampir tiga jam Husna menangis. Hingga matanya kini tak sanggup lagi bertahan untuk menyambut sang mentari.Jam menunjukkan pukul dua dini hari.
Perlahan matanya mulai terlelap. Terlelap di balik selimut kekecewaan.
Sungguh malam panjang yang sangat melelahkan. Malam yang penuh dengan drama dan air mata. Malam yang menguras emosi dan perasaan.Semoga esok sang mentari dapat mengembalikan senyumnya lagi. Senyum yang selalu hadir sebelum dia tersakiti.
Aaaahhhhh semoga suka dengan ceritanya😘😘
![](https://img.wattpad.com/cover/122908291-288-k202833.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Pilihan
Spiritualseandainya cinta bisa memilih kepada siapa ia akan jatuh, aku tidak akan pernah memilih mu