Temen yang otaknya agak gesrek tapi malah bikin bahagia~
***
"Woyyy... Bu Wirlin gak dateng, jadi jam terakhir free" suara sang ketua kelas menginterupsi.
Setelah mendengar interupsi tersebut kelas semakin riuh. Banyak yang semakin bersemangat, berteriak, dan ada yang langsung tidur.
"Ihh, udah berat-berat bawa buku juga, malah gak dateng." respon Ocha.
Milla menengok. "Tumben, biasanya lo senengnya gak ketolongan kalo ada kelas Free. kayak abis dapet dorprise"
"Udah insaf gue, "
Milla tersenyum. "Beneran??"
"Emm.. Setelah gue pikir-pikir, enggak deh. Gue pusing soalnya belajar produktif akuntansi! Hehe."
Milla langsung menatap malas. "Kenapa gitu yang lain biasa aja!"
"Biasa darimana Milaaa!! Tuh si Moka kalo gak balance aja udah teriak-teriak kayak orang gila. Kalo gue nangis malahan" keluh Ocha.
Milla tak berkomentar. Ia langsung melanjutkan kegiatannya.
"Milla, minjem catetan lo dong" ucap ketua kelas.
Milla melirik ke arah suara. "Yang mana??"
"Produktif akuntansi, gue lupa"
Milla mengangguk. "Ambil aja di tas gue!"
"Thank you"
Ocha menoleh. "Sok keinggrisan lo!"
"Biarin, yang penting gue bahagia"
Ocha melotot. "Idih hubungannya apa, ogeb lo!"
Milla pov
Kenalin ketua kelas di 10 akuntansi, Yang barusan minjem buku catatan matematika ke gue. Namanya Agra Sahlefy biasanya di panggil Agra sih. Tukang bikin rusuh kalo dikelas, walaupun dia ketua kelas tapi dia Paling kocak diantara temen gue yang lain, Orangnya gak pernah serius, bercanda mulu. Gue suka kesel kadangan sama si Agra, dia tuh suka nyari ribut soalnya sama yang lain, ngakunya sih ketua kelas. Tapi kalo udah serius jangan ditanya, ditegur aja gak bakalan noleh. Dia gak terlalu tinggi, tapi pinter juga loh, saingan gue dikelas. Dia juga selalu masuk 3 besar di kelas sama kayak gue.
"Ehh, kalian pada ngapain sih kok santai-santai??" tanya Agra tiba-tiba.
"Emang harus ngapain" tanya Ocha.
"Pr produktif akuntansi, udah beres emang??"
"Belum, kan gurunya gak dateng, gak usah dikerjain lahh"
"Siapa yang bilang??" ucap Agra polos.
Moka yang memainkan ponselnya langsung menoleh. "Heh, kan lo yang bilang kelas bakalan free tadi, gimana sih lo!"
"Hahahhahaha" Agra tertawa terbahak-bahak.
Moka menatap aneh. "Ngapain ketawa? Siapa yang ngelucu"
"Gak waras lo ya" tambah Ocha.
Agra memegangi perutnya. "Haduhh gila, kita kenal udah berapa lama sih,! Kalian tuh bego apa gimana sih, jadi kalian percaya sama omongan gue tadi.??"
"Kita baru kenal seminggu lah, baru masuk juga seminggu gimana sih lo" jawab Ocha tak berdosa. Gak nyambung!!
"Tunggu, jangan bilang lo bohong!" Moka sudah melirik dengan mata menyelidik. "Sampe lo bilang iya, gue jitak kepala lo!"
"Iya lah gue bohong, bego kalo kalian percaya sama gue" ucap Agra yang langsung berlari menghindari emosi Moka yang sudah sampai di ubun-ubun.
"Agraaaaaaa! " teriak Moka emosi dan langsung mengejarnya. "Sini lo, gue jitak pala lo!"
Ocha yang mendengar pun langsung buru-buru menyalin pr tersebut. Ia mengambil sembarang buku Milla dan langsung membuka laptopnya. Sedangkan Milla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Kalo gak tau nanya!"Ocha menyengir."Kayaknya Gue gak tahu semuanya deh, Mil!"
Dasar!!
***
"Udah lo jitak si Agra.??" tanya Ocha setengah berbisik kepada Moka.
"Ngomong apa sih! Gak denger gue?" jawab Moka. "Kencengin dikit kalo ngomong"
"Lo. Udah. Jitak. Agra??" jawab Ocha penuh penekanan.
"Ah, bodo amat lah, gak denger gue!"
Bu Wirlin tengah mengajar kelas 10 akuntansi. Maklum jika mereka berbisik-bisik. Seluruh isi kelas tengah fokus mendengarkan penjelasan Bu Wirlin.
Milla menoleh."Berisik"
Ocha hanya menyengir dan mengangkat jari membentuk peace.
"Baik, sekian dulu ya pelajarannya,ibu mau ke kantor sebentar. Kalian jangan berisik, " ucap bu Wirlin sembari keluar kelas.
"Uh akhirnya darah gue ngalir lagi," ucap Agra.
Sedang seisi kelas langsung melirik ke arah Agra yang sedang meregangkan tangannya. Ia mendapati tatapan horor dari teman-teman sekelas nya.
"Ngapain liatin gue, naksir ya! Ganteng kan gue" ucap Agra dengan PD nya. "Adaaww.."
Moka yang berada disebelahnya langsung menjitak kepala Agra."Gara-gara lo, gue gak ngerjain pr gue"
"Lah nyalahin, kan emang lo gak ngerjain!"
"Ya kalo lo tadi gak bilang free gue kan gak main game, terus gue pasti udah ngerjain pr gue" sinis Moka.
"Pr itu pekerjaan rumah, kalo lo ngerjain di sekolah itu namanya bukan pr, ogebbb!" sindir Agra. "Pake nyalahin gue"
"Bodo"
Ocha langsung menarik kursi kosong didekatnya, dan langsung mendudukinya tepat di depan meja Moka. "Eh, lo udah jitak Agra belum?"
"Kenapa?" tanya Moka.
Ocha memangku tangannya di dagunya."Kali aja lo butuh bantuan, gue mau kali jitak pala dia,"
Agra langsung menatap Ocha. " belum 3 kali, kalo lo jitak sekali lagi dapet piring cantik gue"
"Hah, kok bisa dapet piring cantik?"
Agra memutar bola matanya malas."Pikir aja sendiri"
"Moka, apa iya kalo gue jitak Agra sekali lagi, Agra bakal dapet piring cantik?" tanya Ocha polos. "Kalo gitu gue mau, jitak gue Moka!"
Sontak saja Moka membulatkan mata. Ia benar-benar tak habis pikir dengan pikiran Ocha. sebegitu bego kah dia???
"Adaaww .." ringis Ocha sambil memegangi kepalanya yang dijitak oleh Milla.
"Mana kok gue gak dapet piring cantik sih, 4 kali malah lo jitak gue ,Mil!"
Moka menyilangkan tangannya didada. "Nyokap lo ngidam apa sih, pas hamil lo??"
"Yahh gak tau gue, apa perlu gue nanya sama nyokap nih!" jawabnya tanpa berdosa.
"Lo mau gue jitak 5 kali, Cha?" tanya Milla.
Ocha menggeleng.
"Sini biar gue aja yang jitak" sahut Agra."siapa yang mau dijitak?"
Sambil memegangi kepalanya Ocha menjawab."Yee..ngikut aja lo Gra,"
Agra hanya nyengir, sedang Ocha melindungi kepalanya jika benar-benar Agra akan menjitaknya. Moka sedang serius dengan gamenya dan Milla yang sedang fokus membaca buku. Sampai teriakan seorang perempuan membuat aktivitas mereka berhenti.
"Agraaaa!!"
Mampus gue!
**
Vomment biar semangat nulisnya!
Komen yang menurut kalian gak cocok buat cerita ini ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Berjuang
Teen Fiction( Cover by @Melianaptr16 ) Kenalin cerita biasa yang merupakan kisah hidup gue dari masa gue menginjak sekolah menengah. Gue tulis didalem sini beserta kelakuan aneh, lucu, goblok, unik temen-temen gue yang sama-sama berjuang. "Jangan berjuang send...