Happy reading😊
**
"Millaaa!!!!" teriak Ocha sambil berkacak pinggang. "Ayo ke kantin geh."
Milla mengangkat kepalanya. Suara Ocha benar-benar seperti petasan lima ribuan. Setelah beberapa detik melihat wajah Ocha yang kesal Milla hanya menggelengkan kepalanya. Lalu ia menelungkupkan kembali kepalanya ke meja.
"Ih lo mah, kalo galau jangan gini dong. Banyakin makan aja biar gak kepikiran mulu."
"Udah lah Cha, jangan diganggu dulu. Dia juga butuh waktu kalik." ujar Moka. Ia sempat melirik Milla sebentar lalu menarik Ocha agar mau berjalan menuju kantin. Ocha hanya pasrah lalu berjalan mengikuti Moka.
"Taki ngapain dia sih, matanya sampe bengkak gitu. Pasti nangis semaleman tuh anak."
"Mending entar tanyain langsung ke orangnya."
"Iya harus."
Setelah berbincang beberapa hal mereka telah sampai dikantin. Suasana belum cukup ramai karena bel belum berbunyi. Mereka pergi ke kantin sengaja 2 menit sebelum bel agar mendapatkan tempat duduk. Ocha langsung menuju ke stand yang menjual somai. Anak itu pecinta somai. Sedangkan Moka lebih memilih membeli lontong sayur.
Ocha mengumpat sambil meletakan semangkok somai di meja.
"Kenapa sih Cha?"
"Lo tau nggak. Itu loh tadi kan gue udah pesen duluan. Eh ada adik kelas main nyerobot aja. Untung tadi gak kena seragam gue." kesal Ocha sambil mencak-mencak tidak karuan.
"Yang sabar, adik kelas sekarang kan gapunya sopan santun."
Ocha mendengus. "Masih untung dia ketemu sama gue. Coba aja kalo ketemunya sama lo, gue yakin tuh anak gak akan punya nyali lagi buat pergi ke kantin."
"Orang Indonesia memang kebanyakan untung Cha." jawab Moka sambil terkekeh.
Ocha tidak menjawab. Ia sibuk memakan somay didepannya itu. Moka pun demikian, bahkan lontong sayur miliknya sudah habis setengah.
Merasa haus Ocha menyeruput es marimasnya."Wayoooo!!!!"
"Bangsad!!!" Ocha mengerjapkan matanya karena berteriak cukup keras sehingga mendapati tatapan dari orang-orang disana.
Ocha menoleh menatap Hanan. "Goblok ya lo! Malu gue!!!"
"Yang teriak siapa?"
"Gue."
"Jadi yang goblok siapa?"
"Gue."
"Pinter." ujar Hanan sambil mengacungkan jempolnya.
Setelah sadar dirinya kembali dibodohi oleh Hanan kali ini Ocha memukul lengan Hanan dengan kuat. "Gue ralat, lo yang goblok!"
"Gak boleh ditarik kata-kata pertama, gaboleh. Pamali, ntar lo kena sial."
"Hah? Emang iya apa?"
"Iyalah, gak percaya. Silahkan coba."
Moka menggelengkan kepalanya. "Lo digoblokin orang goblok mau aja si Cha!"
Ocha mendengus sebal sambil menatap Hanan. Sedangkan Hanan hanya tertawa kegirangan. Hanan memang menyebalkan bagi semua orang.
"Kalo diliat-liat kalian berdua cocok loh, sama-sama jomblo juga kan? Jadian aja gih?" pancing Moka sambil melirik keduanya.
"Amit-amit!!!"
"Najis tujuh turunan deh!!!"
Keduanya kompak menolak. Banyangkan saja Hanan yang kelakuannya seperti itu disandingkan dengan Ocha yang super lemot. Tidak akan nyambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Berjuang
Teen Fiction( Cover by @Melianaptr16 ) Kenalin cerita biasa yang merupakan kisah hidup gue dari masa gue menginjak sekolah menengah. Gue tulis didalem sini beserta kelakuan aneh, lucu, goblok, unik temen-temen gue yang sama-sama berjuang. "Jangan berjuang send...