14. TB

160 11 29
                                    

Kalau tidak tahu apa-apa, akan lebih bagus anda diam. Dunia akan lebih tentram

**Detti Sampean Sefti**
*Teman Berjuang*

**

Hari ini kelas 10 Akuntansi sudah ramai dihuni oleh pemiliknya. Bel masuk pun sudah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Dan inilah kesempatan semua siswa-siswi di kelas tersebut untuk bermain dan mengobrol ria menggosipkan ini dan itu baik berita terbaru mengenai artis atau pun membicarakan kelas lain. Di sudut paling kiri adalah barisan para siswi yang kini tengah sibuk merias wajahnya walaupun hanya dengan menggunakan bedak bayi dan bedak ringan lainnya. Barisan paling kanan adalah barisan para tukang gosip, apapun masalah dibahas disini. Sedangkan di bagian paling tengah yaitu barisan para manusia-manusia gokil dan kocak dengan segala tingkahnya.

"Hey!! Semuanya, gue punya kabar baru nih" ucap Tisa dengan semangat sambil menggunakan segagang sapu sebagai tongkat biliard.

"Menarik enggak? Kalo cuma kelakar gak ada waktu nih dengernya" celetuk Maria sambil sibuk memainkan game di note booknya.

"Panas banget deh pokoknya. Nih berita tuh anyir banget"

Yoka berjalan ke depan kelas, menatap semua teman-teman sekelasnya yang juga tengah menatap serius ke arah Tisa, penasaran akan berita yang akan ia sampaikan disana. Terlihat saja Moka yang berhenti mengoleskan lip ice nya, Agra yang sudah menopang tangannya di dagu dan Tissa dan kawan-kawannya yang sudah berhenti bergosip.

"Di kelas kita ada pasangan baru nih" Seru Yoka.

"Hah!! Serius??" teriak Agra dramatis.

"Siapa-siapa?" tanya Ocha semangat.

"Ehemm--" Yoka menatap Karin yang sudah menahan senyum malunya disana. Kemudian Tisa menarik turunkan alisnya dengan sengaja menggoda Karin. Karin kemudian menatap Sandi dan Sandi hanya menampilkan senyuman khasnya.

Milla pov

Sandi adalah salah satu teman sekelas gue di 10 Akuntansi ini sendiri. Sandi ini sendiri dikenal oleh teman-teman gue di kelas sebagai orang yang terlalu banyak gaya atau memang mungkin seperti itu lah sifat aslinya. Tidak tahu. Ia selalu menampilkan ekspresi seperti orang menantang atau seperti melawan siapapun itu termasuk pula dengan para guru. Mungkin, jika seseorang yang tidak mengetahui sifat Sandi pasti akan seperti seolah mengajak bertengkar. Seolah-olah Sandi seperti seorang yang menantang, padahal memang dia seperti itu.

Mengenai hubungan Karin dan Sandi sendiri, itu bukanlah suatu rahasia umum. Karena sudah sangat jelas semenjak masuk semester awal ini Karin sudah memiliki gelagat kalau ia menyukai Sandi. Semua orang tahu itu, karena Karin selalu mendekati Sandi, ia selalu menempel pada Sandi dan sering kali membuat Sandi tidak nyaman dengan sikap Karin yang terkadang terlalu berlebihan. Namun, entah gue pun tidak tahu mengapa apakah Sandi tidak mengerti kode-kode yang sering ditunjukan Karin atau memang Sandi tidak menyukainya. Namun, ternyata sebelum itu Sandi sudah memiliki pasangan, satu sekolah pula dan yang gue tahu pacarnya itu adalah anak paskibra di sekolah. Namun, tiba-tiba saja mereka berpacaran. Argh! Terlalu pusing jika memikirkan hubungan mereka.

Author pov

Semua orang mengikuti lirik mata Yoka yang menggoda Karin yang sudah tersipu disana. Semua siswa lalu menatap Sandi yang masih setia dengan ekspresinya.

"Serius kalian pacaran?" tanya Mayza.

"Sejak kapan?" tanya Maria. Karin masih tersenyum malu.

"Baru sabtu kemaren kok" jawab Karin sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

Teman BerjuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang