13. TB

159 11 20
                                    

Hidup lo terlalu banyak drama!

*Millandria*
**Teman Berjuang**

-----

"Megan!"

Iya, Megan. Dia sekarang sudah menuruni panggung, setelah menyumbangkan tariannya. Senyumnya merekah ketika melihat semua orang bertepuk tangan disana. Kemudian dia menuju ke arah rombongan Tirta yang berdiri tak jauh dari panggung.

"Wahh!! Penari kita. Lo hebat banget" puji Gani dengan semangat. Megan tersenyum.

"Makasih, lo berlebihan deh"

"Lo bagus kok, serius" ucap Nindy.

"Iya bagus, dan akan lebih bagus lagi kalau lo tepat waktu. Jadi gak bikin panik semua orang!" sinis Ocha sambil melenggang pergi.

"Ya udah yang penting kan Megan udah tampil kan?" ujar Tirta membela disana. Megan menatap punggung Ocha.

"Iya, maaf. Tadi gue ada urusan mendadak, jadi telat deh" alibi Megan. Ia pun menatap Milla yang sudah berdiri didepan koridor. Megan tersenyum smirk namun hanya mila yang bisa melihat itu. Milla hanya menatap datar lalu pergi berlalu dari sana.

"Tapi, ada urusan apa?" tanya Tirta.

Megan tak menjawab namun ia hanya tersenyum simpul. Membuat semua orang penasaran disana. Namun tak ada yang mempertanyakan lagi.

**

Milla duduk di meja rias. Ia diam disana. Ia kemudian mengingat jelas detik-detik terkahir sebelum Megan datang dan tampil di atas panggung. Milla menyeringai kecil. Ia tidak pernah membayangkan hal ini terjadi.

Flashback on

Milla langsung mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang disana yang tidak lain adalah Megan.

"halo"

"Hai, Milla. Gue tau kalo lo bakal telpon gue kok"

"Megan cukup! Cepet keluar sekarang dan lo tampil" ucap Milla sedikit keras.

"Santai dong. Lima menit lagi kan??"

"Berhenti main-main! Lo kayak anak kecil tau enggak?"

"Kalau anak kecil tuh bakal nurut kalo orang dewasa mau ngasih sesuatu gitu deh. Jadi apa lo ada tawaran menarik??" tanya Megan sambil menyeringai disana.

"oke. Terserah lo mau minta apa pun, asal lo kesini sekarang juga. Jangan bikin semua orang panik!"

"Gue kesana. Asal-lo harus jauhin Tirta. Gue gak mau lihat lo sedikit pun bicara sama dia!! Lo paham" ucap Megan dengan nada yang serius, membuat Milla mengerutkan dahinya.

"udah berapa kali gue bilang ke lo, kalau gue gak ada hubungan apa-apa sama dia! Kenapa lo gak pernah ngerti sih!"

"Bukan itu jawaban yang gue mau. Lo tinggal jawab iya atau enggak!!"

"Lo bener-bener ya!"

"Jadi?"

Milla diam, ia berpikir sebentar disana. Milla bingung harus melakukan apa? Toh dia tidak memiliki hubungan apapun dengan Tirta, dan jika tiba-tiba ia harus menjauhinya dengan alasan yang tidak jelas. Di sisi lain pun. Ia sangat mengagumi sosok Tirta. Lagi pula mengapa Megan harus mencampur adukan segala urusan ini dengan Tirta. Benar-benar orang yang aneh.

"Ya udah kalau lo gak mau. Gue tu----"

"Oke" potong Milla dengan cepat. Megan tersenyum puas.

Teman BerjuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang