10. TB

206 16 25
                                    

Tolong, jangan hanya diam ketika aku sedang memperjuangkan.
Jangan menyalahkan dia yg meninggalkanmu. Bercerminlah, apa kau pantas dipertahankan atau dibiarkan saja berlalu?

**Teman Berjuang**

***

"Milla tadi ada tugas dari pak As" ingat Ocha.

"Iya, entar kirim aja digrup ya" Ocha mengangguk setuju.

Milla hanya mengaduk-aduk mie ayamnya. Ia bergulat dengan pikirannya.

"Ocha gue mau nanya nih, em--"

"Nanya apa,? Biasanya aja langsung ngomong kok,"

"Kalo misal nih kan ada dua orang nih ya, cewek sama cowok, terus baru kenal belum lama gitu. Nah tiba-tiba yang cowok itu tuh kayak aneh gitu kayak khawatir berlebihan gitu nah terus posisinya si cewek itu tuh takut kan jadi si cewek minta buat jangan deket-deket dia gitu. Menurut lo salah apa enggak?" tanya Milla sambil memakan mie ayamnya.

"Siapa? Itu cerita lo??"

"Uhuk..uhuk.." Milla tersedak. "Bukan---itu cerita temen gue"

"Siapa temen lo, setau gue cuma kita-kita aja temen lo" tambah Ocha.

"Ih udah deh jawab aja, ada lah pokoknya ada orang curhat sama gue"

"Menurut gue gimana ya---"

"Kayaknya yang cewek salah deh, ngapain coba pakek nyuruh-nyuruh ngejauh segala, kan mereka gak ada hubungan apa-apa,! Si cewek agak lebay deh kayaknya!!" Ocha menyuarakan pendapat nya.

Awas ya lo Cha, udah ngatain gue lebay! Batin Milla.

"Tapi kan yang cowok tuh kayak khawatir berlebihan gitu, kan agak risih!!" tambah Milla.

"Menurut gue nih ya, kayaknya yang cowok tuh suka deh sama lo!" terang Moka.

"Ha?? Su---ka, cinta gitu??" Moka mengangguk.

"Iya si cowok tuh suka. Soalnya nih buat apa dia khawatir berlebihan sama yang bukan siapa-siapanya gitu. Baru kenal juga kan" Milla mengangguk paham.

Masa iya kak Tirta suka sama gue,? Kan gak mungkin banget.
Batin Milla.

"Emang lo kenapa? Kejadiannya gimana??" tanya Ocha.

"Iya waktu kemaren tuh kan gue main hujan-hujanan nah terus dia itu----"

Milla baru sadar bahwa ia mengaku bahwa itu adalah ceritanya. Ia pun menatap Ocha dan Moka yang sudah lebih dahulu menatapnya intens.

"Tuh kan bener itu cerita lo!!" ceplos Ocha.

"Siapa sih cowok itu?? Setahu gue lo gak pernah tertarik masalah kayak gituan deh,!!" terang Moka.

"Aa--gini, itu tuh bukan cerita gue! Serius deh!!" Bohong Milla.

"Udah deh lo jangan bohong terus, cepet kasih tahu kita siapa cowok itu??" tanya Moka.

"Iya, lo mah gak asik ih, siapa???" tamba Ocha.

"Apasih kalian nyebelin!!"

Milla pun pergi beranjak dari kantin meninggalkan Ocha dan Moka yang tengah tertawa melihat tingkahnya.

"Lo tahu siapa itu enggak?" tanya Moka.

"Enggak, kan selama ini Milla gak pernah deket sama cowok!"

"Iya sih bener juga kata lo, dia kan gak bucin kayak lo!" ledek Moka.

"Hah asin, mie ayamnya asin??" tanya Ocha.

Teman BerjuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang