39. TB

73 3 0
                                    

-Si gentong suka makan-

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tetapi, kelas masih terlihat ramai. Hanya beberapa siswa yang pergi ke kantin. Saat ini Milla dan Maria tengah duduk di satu meja sambil mengobrol biasa.

"Lo kok gak ngantin? Tumben." tanya Maria heran karena keberadaan Milla. Padahal Ocha dan Moka sudah pergi ke kantin sejak tadi.

"Gak ada duit. Bokek gue." jawab Milla.

"Lo? Gak ada duit? Udah, udah gak bakalan percaya gue."

"Dibilangin ngeyel."

"Masa sih?"

"Diem, gue mau tidur aja."

Milla menelungkupkan kepalanya di atas meja. Dia memang kehabisa uang karena belanja di online shop. Milla memejamkan matanya hendak tidur. Namun, tetap saja tidak bisa karena memang suasana kelas cukup berisik karena Detti dan Yoka memasuki kelas dengan bercanda.

"Lo jahat banget si sama gue." rutuk Detti kepada Yoka.

"Apasih lo!?"

"Gue udah berjuang mati-matian masih aja lo gak ngelirik gue." ujar Detti bercanda karena dia sendiri memang sudah memiliki pacar. Dasar drama!

"Maaf, Det. Gue udah milih dia karena dia lebih cantik, lebih bohay, lebih manis dan yang peling penting dia lebih kurus dari lo. Hahaha."

"Anjir lo!" umpat Detti. "Gak boleh mandang fisik,  sana lo pacaran sama ikan banyak fisiknya."

"Sisik goblok!"

"Jangan nge-gas, njir."

Milla mengangkat kepalanya dan menatap mereka berdua kesal. "Woy, berisik!"

"Eh, ada manusia ya disini." ujar Yoka santai.

"Wah, sekata-kata lo ya." sahut Maria tak terima.

"Gue kesel loh, Mil. Gue udah nungguin Yoka dari lama eh dia milih orang lain. Sakit hati dedek." ujar Detti dengan gaya menye-menyerah.

"Jijik gue liat gaya lo." ujar Milla sambil terkekeh.

Yoka menatap Detti dengan sedikit menunduk karena memang Yoka memiliki tinggi yang tidak biasa. Dia paling tinggi di kelas. Oh, No! Mungkin satu sekolah dia yang paling tinggi.

"Gue kan udah bilang kalo lo hafal surat Al-kahfi, gue nikahin lo sekarang juga." tantang Yoka sambil tertawa lebar.

Semua orang ikut tertawa. Semua orang mengenal Detti, gadis yang sering sekali absen kehadirannya, peringkatnya pun bahkan tak terlalu bagus jadi sudah pasti Detti tidak akan bisa menghafalkan surat Al-kahfi itu.

"Hati-hati aja Yoka. Kalo sampe Detti hafal, mampus lo!" ujar Sandi sambil merapikan rambutnya.

"Sampe semut nikah sama buaya, gak bakalan dia hafal."

"Awas kemakan omongan lo sendiri." sahut Maria.

"Kalo sampe gue hafal gimana haa!? Tanggung jawab lo." tuding Detti kesal.

"Tenang aja gue bakal nikahin lo asal lo rela jadi istri ketiga, haha."

"Bajingan lo!"

"Kalian berdua ribut terus lama-lama jodoh beneran loh." goda Milla.

"Gue!!??" tunjuk Yoka pada dirinya sendiri. "Gue jodoh sama si gentong. Runtuh dunia ini."

"Heh lo pikir gue mau sama lo. Najis." sahut Detti.

"Iyalah mana mau gue sama lo segede gajah. Kalo lo mati ga muat tuh liang kubur buat masukin badan lo." ejek Yoka.

"Lo juga ngaca! Yakali tu liang lahat gak bakal pas karena badan lo kepanjangan, makanya jadi orang tuh jangan tinggi-tinggi. Susah nguburnya." balas Detti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teman BerjuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang