1. TB

651 26 46
                                    

Judul cerita ini aku ganti jadi "Teman Berjuang" jadi jangan bingung ya!

Menyerah untuk menghindari masalah??, tak apa, menyerah bukan hal buruk. Terkadang pun kita harus mundur satu langkah agar bisa maju dua langkah~


**

"Morning guyyyss"

Suara keras itu yang benar-benar mengalihkan keadaan kelas. Kini para siswa dikelas itu menatap ke arah suara itu.

"Gue gak telat kan?" tanyanya kembali sambil duduk dibangkunya yang tepat di samping kiri Milla.

"Gak telat pala lo! Bel udah bunyi daritadi bego!" ucap Ocha.

"Eh iya ya?? Udah berapa lama??"

"Kurang lebih 5 menit yang lalu!" jawab Milla.

"Waaaahhhh hebat dong gue!"

Ocha hanya memutar bola matanya malas. "Hebat darimana coba? Lo tuh telatttt ogeeeb!"

"Hey, dengerin! biasanya kan gue emang telat tuh nah ini adalah waktu paling pagi gue berangkat sekolah, biasanya juga gue dateng kalian udah belajar kan? Iya kan?"

Milla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sebahagia lo aja lah"

Ocha memutar bola matanya malas. "Serah,"

Milla pov

Kenalin ini adalah salah satu temen gue yang tingkahnya super duper ajaib, Moka Lya Sahira akrabnya dipanggil Moka. Kalo temen gue yang satu ini lumayan pinter dia bisa masuk 5 besar dikelas, anaknya riang, agak lebay juga, dia juga jago main game. Di antara teman-teman gue dikelas ya cuma dia yang cerewetnya tingkat tinggi kalo udah debat gak ada yang bisa ngalahin deh. Dan satu lagi tentang Moka dia sering telat dateng ke sekolah karena tentunya kalian semua taulah dia suka lupa waktu kalo main game.

Author pov

Bel istirahat sudah berbunyi dan kini suasana kantin cukup ramai.

"Eh btw besok BTS mau comeback looh!" ucap Moka sambil memasukan mie ayam ke mulutnya.

"Perasaan blackpink juga belum lama comeback kan?" tanya Milla.

"Iya, dan sekarang BTS! Wah gue kudu, wajib, harus, fardhu banget buat liat nih!"

Ocha pun menghentikan makannya. "Ha?? Moka, Lo mau ke korea??"

Milla hanya memutar bola matanya malas sedangkan Moka langsung menatap horor ke arah Ocha. "Siapa yang mau ke korea ogebb!"

"Lo lahh! Tadi bilang mau liat BTS??" ucap Ocha polos.

"Maksudnya gue mau lihat di youtube! Begoo"

"Oo"

Milla hanya tertawa mendengar respon Ocha sedangkan Moka sudah kehabisan kata-kata.

"Seluruh anggota OSIS harap berkumpul di sumber suara sekarang juga, sekali lagi untuk seluruh anggota OSIS diharap berkumpul di sumber suara"

Terdengar suara toa yang begitu jelas.

Milla pun jengah. "Yahh mau denger ceramah lagi ini"

"Kenapa lagi sih? Kumpul mulu, capek kan gue" ucap Moka.

Ocha pun meneguk minumannya habis."Dari dulu kumpul gak penting juga, paling cuma dengeri ceramah yang unfaedah banget , ngebuang waktu aja tau gak"

Moka pun mengacungkan jempolnya."Weeehhh setuju gue sama lo Cha!"

"Gue dukung lo banget malah, Cha" tambah Milla.

Milla dan Moka saling berpandangan, mereka pun menahan senyumnya. Ya hal yang paling bisa disetujui dan didukung oleh Milla dan Moka dari Ocha ya ini, tentang OSIS. Mereka bertiga mengikuti organisasi tersebut semenjak baru masuk kelas 10 walaupun mereka bertiga sedikit ajaib dengan tingkahnya masing-masing. Itu saja untung mereka masih mau mengikuti eskul.

"Mau kumpul gak nih!" tanya Moka.

Milla merapikan rambutnya. "Serah deh, gue ikut aja."

"Emm, menurut gue gak usah lah. Mending balik ke kelas" jawab Ocha.

"Yeee itu sih mau lo, kalo kita gak kesitu takutnya malah kena ceramah panjang. Kumpul aja gimana?" ajak Moka.

Milla mengangguk. "Yaudah lah gpp, Ocha lo mau ikut gak??"

"Terpaksa"

*

Milla kini sedang berada dikelas. Setelah rapat di ruang osis berakhir ia langsung pergi ke kelas sedang Ocha menemani Moka ke toilet. Sudah lumayan lama Milla berkutat dengan laptop didepannya. Ia begitu serius.

"Mill, lo ngapain?"

Milla hanya diam.

" aelah jawab ngapa?"

Milla kemudian menoleh. "Gangguin aja lo Cha,"

Ocha hanya menyengir. "Hehe maaf"

"Gue lagi buat denah tempat duduk ini, jangan ganggu dulu"

Ocha pun melihat laptop Milla. "Iya,"

Milla pov

Kenapa gue buat denah tempat duduk kelas?? Gak perlu dijawab lah ya, Gue sekretaris dikelas. Sebenarnya gue males punya jabatan dikelas, tapi ya gimana temen-temen gue yang lain gak ada yang mau. Ya terpaksa deh.

"Woyyy... Bu Wirlin gak dateng, jadi jam terakhir free" ucap suara sang Ketua Kelas menginterupsi.

*

Cast baru.
Ntar dikenalin di part selanjutnya. Ok

Teman BerjuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang