Teman Baru

5.2K 117 15
                                    

Assalamualaikum Wa Rahmatullahi Wa Barokatuh

💦💦💦

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

💦💦💦


"Allahu Akbar Allahu Akbar "

Suara merdu nan lembut, adzan subuh bergema seantero Bumi Borneo. Membangunkan umat islam dari istirahatnya, mewajibkan seluruh muslimin dan muslimat untuk melaksanakan amalan yg pertama kali di hisab ini. Hilda yg sudah siap dengen mukenanya menyuruh abi dan abangnya untuk sholat di rumah, ia ingin melaksanakan sholat subuh berjamaah sebelum ia meninggalkan daerah dengan julukan Seribu Sungai ini.
Lantunan doa di ucapkan Abinya setelah selesai sholat, lalu di lanjutkan dengan membaca ayat suci Al-Qur'an yg membuat Hilda menitikkan air matanya.

" kamu kenapa sayang? " tanya Umi sambil meletakkan Al-Qur'an ke tempatnya.

" gapapa mi... Hil cuma sedih aja, selama ini waktu Hil terbuang sia sia -

" udah.. yg lalu biarlah berlalu, jangan nangis dong..  sekarang fokus tatap masa depan, jalani dengan lebih baik " ucap Umi seraya memeluk anak perempuannya itu.

" Dasar cengeng " ceplos Reyhan

" kamu ini Rey, suasana kayak gini masih aja " ucap Abi

" hehe... becanda abi. Udah ade abang jangan sedih lagi dong... jadi Hilda yg kuat " ucap Reyhan sambil memeluk dua bidadarinya itu

" Abi gak meluk Hil sama umi? " tanya Hilda

" nanti ya sayang, Abi mau ngelanjutin ngaji dulu, ntar batal dong wudhu Abi " jawab Abi

" yaudah umi masak dulu, Hilda kamu udah siap kan nak? Gak ada yg ketinggalan kan? " tanya Umi

" Insya Allah gak ada yg ketinggalan umi. Khusus pagi ini Hil aja yg masak, sebelum Hil berangkat. Hil dapat resep masakan terbaru " ucapnya semangat

" yaudah deh.. umi ngerjain pekerjaan yg lain aja " jawab umi dan berlalu pergi

Tiga puluh menit Hilda berkutat di dapur, dengan resep masakan terbaru yg ia dapat.

" Saatnya sarapan " teriak Hilda dari arah dapur membuat seluruh penghuni rumah menuju arah suara.

Mereka makan dengan tenang, suara denting sendok dan garpu bersahutan, kadang di selingi candaan Reyhan yg membuat suasana menjadi ramai. Entah kenapa air mata Hilda lolos begitu saja dari matanya, buliran bening itu menandakan suasana hatinya kali ini.

" kamu kenapa nangis sayang? " tanya Umi

" Hil sedih aja mi, kita nggak bakal kaya gini lagi, becanda bareng, sarapan bareng " jawabnya sambil menyeka air matanya

" nggak usah sedih gitu dong sayang, nanti kan bisa kabar kabaran, video call an, kalau kamu udah rindu berat pulang aja nanti " ucap Umi yg di selingi canda tawa

" aahh.. umi, Hil sayang umi " jawabnya sambil memeluk umi dari samping

" udah nanti aja melow melowan nya, kita selesain sarapannya dulu, 2 jam lagi pesawatmu berangkat nak " timpal Abi

" Nggeh Bi " jawab Hilda

¤¤¤¤

Berat sebenarnya meninggalkan mereka, tapi aku harus menjalankan kewajibanku, aku ingin mewujudkan impian ku, menjadi seorang business woman sukses.
Ku tatap mereka satu persatu, ada kabut khawatir di mata mereka, ku coba meyakinkan mereka bahwa aku akan baik baik saja. Juga ada 5 sahabatku, ah.. aku akan merindukan kalian semua.

Ya Habibal Qolbi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang