Go Borneo

678 40 10
                                    

" sekian terima kasih " ucap Pak Wijaya mengakhiri kegiatan belajar mengajar nya hari ini dan berlalu keluar

" Pak Wijaya " panggil Hilda

" iya ada apa? " tanya Pak Wijaya

" saya sama Widia izin besok ga masuk kuliah pak "

" kenapa? "

" keluarga saya ada yang nikahan pak di Kalimantan "

" untuk berapa hari? "

" nikahannya? Untuk selamanya lah pak "

" maksud saya kalian izin untuk berapa hari " geram Pak Wijaya

" oh.. mungkin cuma 3 hari pak "

" yasudah.. tapi kalian juga harus izin pada dosen yang mengajar kalian tiga hari kedepan "

" baik pak "

" kalau tidak ada lagi yang di bicarakan saya permisi dulu "

" iya pak "

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

****

" Aidar " panggil Hilda saat Aidar keluar dari kelasnya

" kenapa Luh? " tanya Aidar

" temenin mesen tiket yuk "

" mau kemana? "

" pulang "

" ngapain pulang? Udah ga betah kamu di sini? Atau otak kamu udah ga kuat buat mempelajari bisnis? "

" apaan sih.. ngoceh mulu, temenin aja ga usah banyak nanya "

" iyaiya.. "

" yuk Wid "

" iya.. eh aku lupa, aku ada janji mau ngajarin temen tentang materi yang di kasih pak Wijaya tadi "

" siapa? " tanya Hilda

" siapa ya.. aku lupa namanya. Aku cuma inget mukanya. Aku ke perpus dulu ya.. takut dia nungguin "

" iya Wid "

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

Hilda dan Aidar langsung menuju mobil, tancap gas membeli tiket untuk pulang ke Borneo.

" ngapain pulang Luh? " tanya Aidar di dalam mobil

" keluarga ku ada yang nikahan, di suruh pulang sama dia " jawab Hilda

" Aidar!!! Awas!! Ada kucing " teriak Hilda

" Astgfirullahaladzim " pekik Aidar

Citttt....

Dengan sigap Aidar menginjak rem mobil yang membuat kepala Hilda hampir terbentur kedepan.
Hilda yang terkejut langsung merasakan sakit yang hebat di kepalanya.

" Aw... " rintih Hilda memegangi kepalanya

" kamu gapapa Luh? " tanya Aidar

" Ayo kita kerumah sakit sekarang " panik Aidar dan kembali menjalankan mobilnya.

.
.
.
.

" Gimana keadaannya dok? " tanya Aidar melirik Hilda yang terus terusan memijit kening nya

" sepertinya saya tidak asing dengan wajahnya, apa kamu Hilda? " tanya dokter

Hilda yang merasa namanya di panggil langsung mendongakkan kepalanya.

Ya Habibal Qolbi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang