.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Hari ini adalah hari yang di nantikan oleh orang orang yang bahagia atas pernikahan ini. Hilda duduk di ranjang nya, memainkan ponselnya dengan earphone yang terpasang di telinganya.
" sayang " panggil seseorang membuka pintu kamar Hilda
" kok kamu belum siap siap sih? Ayo cepetan " omel Hanna pada anaknya itu
" nanti mi.. Widia juga masih sarapan " jawab Hilda acuh
" yah.. seenggaknya kamu pakai baju nya dulu, biar menghemat waktu "
" iyaiya mi " Hilda kembali memainkan ponselnya
" ayo cepetan! "
" iyaiya ini.. "
****
Ahkam POV
Hari yang diimpikan akhirnya tiba, sebentar lagi aku akan menjadi seorang suami. Semoga semuanya berjalan dengan lancar dan baik.
" sudah siap mas? " tanya Umi Farida
" nggeh umi.. Insya Allah "
" sekarang kita berangkat. Abi dan yang lainnya sudah menunggu di loby " ajak Umi Farida menggandeng anaknya
Mereka berjalan keluar kamar hotel menuju loby, setelah semuanya siap mereka langsung berangkat ke rumah Hilda.
Sementara itu di rumah Hilda, di kamar tepatnya. Hilda sedang di make up oleh Widia, hal yang tak terlalu ia sukai, mengingat seumur hidup nya ia hanya sekali memakai make up itupun saat acara perpisahan beberapa tahun yang lalu.
" diem Luh, nanti make up nya ga rata " omel Widia pada Hilda yang risih dengan benda benda itu
" udah Wid.. aku ga biasa pake beginian " risih Hilda
" cuma hari ini doang Hil, udah diem aja di make up sama Widia " ucap Zahra yang duduk di tepi ranjang
" yang anteng adek ipar " goda Fitry
" hhh.. "
Hilda menghela nafas kasar membiarkan Widia melukis muka nya dengan alat make up yang ia tak paham itu alat apa dan fungsinya apa.
" sudah siap sayang? " tanya Hanna masuk ke kamar
" sebentar lagi umi.. " jawab Widia
" cepat sedikit ya.. pengantin pria sudah datang "
" iya umi.. "
" yasudah umi turun duluan " Hanna pergi setelah memberitahukan itu
" ih.. Luh, jangan nunduk gitu dong " kesal Widia saat Hilda menunduk memainkan ponselnya
" bentar.. japri Ahkam dulu "
" Hil.. " panggil Zahra
" apa? "
" kamu gak deg degan gitu? "
" B aja " jawab Hilda acuh
" kok bisa? " tanya Zahra
" aku bukan tokoh cerita di wattpad yang kalau mau nikah gugup, grogi, deg degan nya gak ketulungan " celetuk Hilda
****
Kini Ahkam dan yang lain telah sampai di depan rumah putih tingkat dua. Hiasan bunga dan dekorasi lain yang dominan berwarna abu abu memperindah acara yang akan di langsungkan sebentar lagi. Berbeda dengan Hilda, Ahkam sedari tadi sudah banjir keringat dingin, kalau kata Azmi mah dredeg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi 2
RandomYang udah baca full Ya Habibal Qolbi 1, ini lanjutan ceritanya. Masih gak bisa nge deskripsiin gimana ceritanya. Baca aja lah langsung Voment nya jangan lupa Follow euy Ig @tumispete_ dan @kijingbekentaky Salammanis AnakKalsel BorneoSquad IjoTomat H...