Pulih

998 71 3
                                    

Drrttt...

Ponsel ku bergetar menandakan panggilan masuk, aku yang baru saja merebahkan diri ku di kasur setelah sholat subuh langsung meraih ponsel yang ada di atas meja samping tempat tidur.

Ummi❤

Via call on

Assalamualaikum Nak

Waalaikumsalam Ummi

Ini umi sudah mau berangkat, nanti jemput kami ya nak

Nggeh Umi, nanti kabari Ahkam jika sudah sampai

Yasudah. Assalamualaikum

Waalaikumsalam

Via call off

Setelah menutup telpon, ku rebahkan diri kembali ke kasur. Ku tatap langit kamar yang berwarna putih, kejadian tadi malam kembali terlintas di fikiranku. Dia sudah mengingat satu bagian lagi dari masa lalunya, walau itu kelam.

Tok..tok..

" Ahkam " panggil seseorang dari luar

" iya " jawab Ahkam membukakan pintu

" sarapan Kam "

" iya bang "

Saat sampai di meja makan, Ahkam melihat om Rusli yang sedang berbicara dengan Aidar yang kadang di selingi anggukan oleh Aidar.

" Assalamualaikum " ucap Ahkam duduk berhadapan dengan Aidar

" Waalaikumsalam " jawab mereka

" yah, orang tua Ahkam hari ini mau kesini katanya, jengukin Hilda " ucap Reyhan

" nggeh yah, habis sarapan Ahkam langsung jemput umi sama abah ke bandara "

" kalau begitu bareng aja sama Aidar, Aidar juga ada yang di urus kan di bandara? " tanya ayah

" iya om "

" oh iya Aidar jangan lupa yang tadi ya.. urus secepatnya " ucap Ayah

" baik om " jawab Aidar

" persyaratan nya sudah semua kan? " tanya Rusli

" kayaknya udah semua deh om, tapi nanti aku cek lagi " jawab Aidar

Aidar POV

Kini aku dalam perjalanan menuju bandara bersama dengan Ahkam. Padahal awal rencana ku jemput Danies dulu ikut ke kampus ketemu rektor buat nyelesain persyaratan kuliah Hilda, selesai itu baru ke bandara buat ngurus yang lain.

Author POV

Tak ada yang memulai pembicaraan di dalam mobil, hanya ada suara deru angin dan lalu lintas yang cukup padat.

Drrtt...

Via call on

HildaAzZahra🍃

Kamu dimana, aku bosen di rumah sakit, pengen jalan jalan, di temenin sama kamu tapi nya... aku tunggu cepetan

Ahkam tersenyum mendengar ocehan Hilda, sifat manja Hilda seperti ini yang Ahkam rindukan.

Ya Habibal Qolbi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang