¤¤¤¤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
¤¤¤¤Setelah beberapa hari di rumah sakit, Hilda di perbolehkan pulang karena kondisi nya sudah membaik, ingatan nya pun sudah kembali seperti sedia kala. Penampilannya sedikit berubah, mulai dari cadar yang berganti menjadi niqob, yang kini hanya memperlihatkan dua mata nya saja. Gamis yang hanya ada 3 warna, navy abu abu dan hitam begitupun dengan niqob nya. Keluarga Ahkam sudah kembali ke Probolinggo karena ada urusan mendadak, begitu pun dengan Ahkam dan Cholies yang di sibukkan dengan kegiatan pondoknya.
" kapan masuk kuliah sayang? " tanya Umi
" belum tau, nanti tanya Aidar " jawab Hilda yang tengah memindahkan baju nya ke dalam lemari
" umi lusa pulang, kamu baik baik di sini ya sayang.. " ucap umi
" nggeh umi "
" umi ada rencana sama abi buat mempercepat pernikahan kamu sama Ahkam " ucap umi yang membuat Hilda menghentikan kegiatannya
" umi.. Hil kan udah bilang waktu perjodohan itu, Hil bakal nikah kalau udah lulus kuliah " jawab Hilda
" tapi sayang..
" umi.. Hil udah bicarain semua nya sama Ahkam dan kita sepakat menikah setelah lulus kuliah "
" kalau itu yang terbaik.. umi ngikut aja "
Tok..tok..
" Assalamualaikum " ucap seseorang
" Waalaikumsalam " jawab mereka dari dalam kamar
" siapa mi? " tanya Hilda
" gatau.. sebentar umi keluar dulu " ucap umi dan berlalu pergi
Setelah umi nya keluar, Hilda kembali membereskan barang barang nya ke dalam lemari. Merasa bosan dalam kamar ia melangkahkan kaki nya keluar kamar sekalian cari tau siapa yang bertamu.
" Siapa mi? " tanya Hilda saat melihat umi nya lewat
" temen temen mu.. temuin gih. Umi mau ambil minum dulu buat mereka " jawab umi dan berlalu
Hilda meneruskan langkahnya menuju ruang tamu. Saat sampai di ruang tamu, suasana senyap dan tak ada satu orang pun di sana.
" umi gaada orang di sini!! " teriak Hilda
Damm!!!
Bunyi dentuman yang di buat itu beriring dengan hamburan pelukan yang di berikan sahabat sahabat nya pada Hilda.
" kangen banget gue ama lo " pekik Zahra yang masih memeluk Hilda
" gue juga " timpal Fitry
" Aww.. " rintih Hilda
" kenapa Hil? " tanya Fitry melepas pelukannya
" astagfirullahaladzim Hilda! " pekik Umi yang baru saja sampai di ruang tamu saat melihat Hilda hilang keseimbangan
.
.
." masih sakit sayang? " tanya umi
" sedikit mi.. " lirih Hilda
" maaf ya umi.. Hil.. kita gak tau kalau bakal kaya gini " ucap Fitry
" gapapa kok, jangan bikin dia kaget dulu ya.. soalnya dia masih belum pulih betul, takutnya nanti kepalanya sakit lagi " jawab Umi
" nggeh umi " jawab mereka serempak
" ide nya bang Rey umi " celetuk Zahra
" kaga usah ngebuka kartu juga Zahra " gemas Reyhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi 2
RandomYang udah baca full Ya Habibal Qolbi 1, ini lanjutan ceritanya. Masih gak bisa nge deskripsiin gimana ceritanya. Baca aja lah langsung Voment nya jangan lupa Follow euy Ig @tumispete_ dan @kijingbekentaky Salammanis AnakKalsel BorneoSquad IjoTomat H...