Matahari menyingsing, mulai menyinari dunia dan isinya. Hilda sudah lebih mendingan bahkan lebih baik dari sebelumnya.
" aku ikut Wid.. " pinta Hilda
" kamu disini aja Luh, biar aku sama Aidar yang nyelesain ini "
" tapi Wid..
" Luh, kamu disini aja, jaga kondisi kesehatan kamu "
" iyadeh " pasrah Hilda
Setelah berpamitan, Widia dan Aidar langsung pergi ke tempat yang sudah mereka tentukan untuk bertemu dengan Ahkam.
" sampe kapan kita nunggu Wid? " tanya Ahkam dalam mobil
" ya sampe dia keluar "
" emang rencana kamu apaan sih? " Aidar mulai kepo
" aku juga masih mikir "
" berarti kamu belum punya rencana dong " seru Aidar
" yah gimana mau mikir rencana, aku juga baru pagi tadi di kasih tau sama Khia kalau Khia ngeliat dia "
" Khia ngeliat dia? " tanya Aidar
" iya.. katanya tadi malam waktu dia pulang abis ngeliat perkembangan restoran yang lagi di renov, Khia ngeliat dia sama cewe jalan ke rumah kontrakan. Dia penasaran dong.. Khia taunya dia belum nikah, makanya Khia ikutin sampe kesini.. Khia mikir kalau dia cuma nganterin itu cewe pulang, si Khia bela belain nungguin sampe dua jam ga keluar juga Udah tengah malem juga makanya dia pulang "
" siapa lagi coba tu cewe " Aidar berdecak kesal
Cukup lama mereka menunggu di dalam mobil, namun tak ada yang keluar dari rumah kontrakan itu.
" mungkin mereka udah pergi " tebak Aidar
" ga mungkin deh Ai.. kita tungguin aja dulu " Widia mencoba menenangkan Aidar yang sudah mulai gelisah
" Ai aku keluar dulu ya cari minum, haus nih "
" yaudah kita ke minimarket depan sana " Aidar langsung memutar kunci mobil
" gausah, kalian tungguin aja dia di sini, aku aja yang keluar. Ntar kalau mereka keluar gaada yang tau gimana coba "
Widia keluar dari mobil meninggalkan Aidar dan Ahkam di mobil. Di tengah perjalanan entah tak fokus atau apa dia menabrak seseorang, benturan nya cukup keras hingga membuat mereka sama sama terjatuh.
" aw.. " rintih Widia bangkit dan membersihkan gamisnya
" maaf, saya tidak sengaja " ucapnya
" saya yang minta maaf, saya tak melihat anda " Widia langsung kincep saat tahu kalau lawan bicaranya adalah laki laki
" kamu gapapa? " tanya laki laki itu
" em.. tidak apa apa, saya permisi dulu " Widia langsung berlalu pergi
Widia melanjutkan perjalanannya menuju minimarket. Entah kenapa sepanjang perjalanan hatinya berdetak kencang, ia membuang jauh jauh fikiran aneh nya itu dan langsung masuk ke minimarket. Setelah membeli beberapa minuman dingin, ia langsung kembali untuk menemui Aidar. Di perjalanan, ia merasa aneh karena dari kejauhan laki laki yang tadi bertabrakan dengannya seperti mengikutinya. Widia mempercepat langkah nya, nafasnya tak beraturan saat masuk ke dalam mobil.
" kamu kenapa Wid? " tanya Ahkam
" hh.. gapapa.. ini minumnya " Widia memberikan air minum pada Aidar dan Ahkam
" kenapa sih? Di kejar gukguk apa satpol pp " ledek Aidar
" ngeledek terus " dengus Widia
" abisnya ngos ngosan kek gitu, khimar kamu juga berantakan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi 2
Ngẫu nhiênYang udah baca full Ya Habibal Qolbi 1, ini lanjutan ceritanya. Masih gak bisa nge deskripsiin gimana ceritanya. Baca aja lah langsung Voment nya jangan lupa Follow euy Ig @tumispete_ dan @kijingbekentaky Salammanis AnakKalsel BorneoSquad IjoTomat H...