NQ

1K 55 7
                                    

Umi Farida dan abi hanya terkekeh melihat anak nya yang sedang dalam masa masa pengantin baru ini. Tadi malam Ahkam kembali menjahili Hilda dengan menaruh kecoa mainan di bantal Hilda, alhasil membuat Hilda berteriak hingga menangis karena di takuti oleh Ahkam dengan kecoa itu. Siapa yang tak marah jika di perlakukan seperti itu, begitu pun dengan Hilda, ia memilih tidur dengan umi daripada harus di jahili seperti itu lagi.

" maafin mas ya.. "

Hanya itu kata yang Ahkam ucapkan sedari tadi, ia terus mengekori kemanapun Hilda berjalan.

" maafin mas ya.. jangan marah lagi dong "

" mas jahat tau ga, tega banget bikin aku takut kaya gitu. Aku gabisa tidur semaleman gara gara mas, nih liat mataku bengkak gara gara nangis tadi malam. " Hilda memarahi Ahkam karena saking kesalnya dengan sikap suaminya itu

" ya maafin mas.. mas gatau kalau kamu phobia banget sama kecoa "

" tau ah "

" maafin mas, mas janji ga bakal ngulangin itu lagi "

Ahkam terus saja mengekori Hilda sampai ke kamar, hingga Ahkam berhasil mendekap Hilda dari belakang.

" maafin mas ya.. "

" yah ya.. mau maafin mas ya.. "

" sayang.. maafin mas ya.. "

" iya "

" masa jawabnya cuma gitu doang sih "

" terus jawab apa? "

" ya jawab apa kek gitu, supaya mas tau kalau kamu maafin mas dan ga marah lagi "

" iyaiya aku maafin. Bisa ga mas ga ngelon di pundak, berat tau! " Hilda berdecak kesal karena melihat Ahkam seperti bocah

Ahkam nyengir kuda melihat Hilda yang sedang kesal, ia memeluk erat istrinya yang sedang menyetrika itu dan menyemayamkan wajahnya di leher Hilda.

" mas ih, aku tempelin setrikaan nih ke muka mas "

" nanti muka mas bopeng, emang kamu mau punya suami bopeng? "

" nyari yang lain aja, gitu aja ribet " celetuk Hilda

" ga boleh, kamu milik mas dan selamanya akan seperti itu " Ahkam kembali memeluk Hilda

" mas lepasin.. kapan selesainya coba kalau di ganggu terus! Nanti mas telat ke acaranya " geram Hilda

Tok tok..

" Ahkam Hilda, kalian sudah siap nak? Ayo kita berangkat "

" sebentar lagi umi.. " teriak Ahkam dari dalam

" bukain ih pintunya, masa jawabnya teriak gitu "

" yasudah cepat ya.. umi sama abi nunggu di luar "

" nggeh umi.. "

" nih mas bajunya.. aku mau ke kamar mandi dulu " Hilda melepas tangan Ahkam yang melingkar di pinggangnya

" ngapain ke kamar mandi? "

" nyemil, ya mau ganti baju lah gimana sih! "

" mas ikut " Ahkam mengekori Hilda yang berjalan ke kamar mandi

" apaan sih mas, mas cepetan sana siap siap, nanti umi manggil lagi "

Hilda benar benar geram sejak tadi malam dengan sikap Ahkam, membuat tekanan darah melonjak seperti harga cabai di pasar.

****

" Hilda! " panggil seseorang menepuk pundak Hilda

Ya Habibal Qolbi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang