Berpisah adalah momen yang semua orang merasakannya.. entah itu dengan teman, keluarga bahkan orang terdekat sekalipun.
Sakit memang, tapi itulah hidup.. kau tak akan pernah merasakan manis di seluruh alur hidupmu.Hilda tengah berjuang dengan penyakit yang di idapnya, penyakit yang ia kira sudah hilang karena ia tak pernah merasakan sakit beberapa bulan ini. Hilda mencoba kuat, mencoba melawan penyakitnya, namun seakan penyakit sudah merenggut semua tenaganya.
" umi.. " lirihnya
" kenapa sayang? " Ahkam mengelus pelan kepala Hilda
" umi mana mas? Aku mau bicara " nada bicaranya sudah lemah, bahkan terdengar seperti bisikan
" sebentar sayang mas panggil "
Ahkam keluar dari ruang icu untuk memanggil UmiHana. Setelah memakai pakaian khusus, UmiHana langsung masuk ke ruang icu.
" iya sayang.. " UmiHana mencium pucuk kepala Hilda
" Hil minta maaf ya mi selama ini banyak salah sama umi, sering bikin umi kesel dan kecewa.. maafin Hil yang belum bisa jadi anak yang berbakti sama umi, belum bisa bahagiain umi, belum bisa balas semua jasa umi.. Hil hanya mampu berterima kasih atas semua pengorbanan umi, semua kasih sayang dan cinta umi yang sudah umi kasih buat Hil.. Ridhoin Hil, ikhlasin Hil ya mi.. maaf juga karena udah nyembunyiin rahasia sebesar ini dari umi.. "
" sayang.. " UmiHana tak mampu membendung air matanya, air matanya menetes mendenger sederet kalimat lirih itu
" umi jangan nangis.. umi gaboleh nangis " tangan lemah yang terpasang infus itu mencoba menyeka air mata Umi
" kamu kuat sayang, kamu gaboleh nyerah.. umi yakin kamu kuat "
" Hil udah terlalu lemah untuk melawan semuanya, tapi Hil gapapa kok.. " Hilda tersenyum getir dengan bibir yang pucat pasi
" sayang.. "
" udah umi jangan nangis.. nanti aku di marahin abi gara gara bikin istri tercinta nya nangis " ia tertawa hambar, mencoba tegar di hadapan uminya
" abi mana mi?.. Hil pengen ketemu abi "
Satu persatu dari mereka menemui Hilda, sama seperti Umi, Hilda juga mengucapkan permintaan maaf pada yang lain.
" abi.. maafin Hil ya kalau Hil sering ngebantah abi, sering bikin abi kecewa.. maafin Hil yang belum bisa bahagiain abi, belum bisa berbakti sama abi.. Ridhoin Hilda ya bi, biar Hil bisa tenang.. "
" kamu harus berjuang sayang, kamu pasti bisa sembuh "
" perjuangan Hil udah selesai bi.. Hil cuma minta Ridho abi supaya Hil bisa tenang.. "
Abi tak sanggup melihat anaknya yang terbaring lemah, ia keluar setelah Hilda meminta untuk bertemu dengan Reyhan.
" abang mau maafin Hil kan.. maafin Hil yang sering bikin abang kesel, jengkel, bikin abang risih kalau Hil deket abang.. Hil sayang banget sama abang, jadi ayah yang baik untuk Fatimah ya.. sampain maaf Hil buat ka Fitry juga temen temen yang lain "
" sayang.. kamu kan kuat, kamu orang yang ga pantang menyerah, jangan lemah de.. " Reyhan menggenggam tangan Hilda yang sudah dingin dan lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi 2
RandomYang udah baca full Ya Habibal Qolbi 1, ini lanjutan ceritanya. Masih gak bisa nge deskripsiin gimana ceritanya. Baca aja lah langsung Voment nya jangan lupa Follow euy Ig @tumispete_ dan @kijingbekentaky Salammanis AnakKalsel BorneoSquad IjoTomat H...