Satu masalah sudah selesai, ia akhirnya mengetahui pelaku kebakaran restorannya. Oh iya.. dan tentang Ahkam, Ahkam sudah menceritakan semua kebenarannya pada orang tuanya dan rencananya mereka akan kesini lusa. Widia hari ini kembali ke jakarta untuk mengurus restoran yang ada di sana, juga anak anak yang sudah lama di tinggal sebelum ia ke Probolinggo nanti.
" Hilda.. Izinkan Widia pulang kampung ya.. Widia sungguh rindu umi dan abi, sudah lama Widia ga pulang untuk ziarah makam beliau.. sungguh.. Widia sangat rindu mereka, jangan larang Widia untuk pulang kampung ya... Widia rindu kasih sayang mereka, Widia ingin memeluk mereka meskipun hanya nisannya saja, izinkan Widia pulang yaa... "
Kalimat itu terdengar lembut keluar dari mulut Widia, untaian katanya begitu menyentuh hati, sangat menggambarkan isi hati nya tentang kerinduannya pada keluarganya yang telah mendahuluinya.
" Padahal aku masih pengen sama kamu, kamu yang bikin aku bangkit dari masalah ini, kamu yang bantuin nyelesain semuanya "
" aku rindu mereka, aku juga kasian sama Uwi.. kasian dia ngurus rumah sendirian "
" tapi kamu bakal kesini lagi kan? " Hilda menatap lekat Widia
" Insya Allah. Aku kan juga harus ngurus resto, kasian karyawan di tinggal lama "
" bakalan rindu Widia.. " Hilda memeluk erat sahabatnya ini
" Widia juga bakalan rindu sama Hilda " Widia balas memeluk Hilda
" Widia.. pesawat sebentar lagi berangkat " tutur Hana
" nggeh Umi.. Widia pamit dulu. Assalamualaikum "
" Waalaikumsalam "
Perlahan Widia menyeret kopernya, meninggalkan sahabat dan orang orang yang sudah di anggapnya sebagai keluarga. Dering telepon terdengar dari dalam tas selempang nya, Widia langsung mengangkat teleponnya dan menempelkannya di telinga.
Assalamualaikum, apa benar ini dengan mba Anisa Widianti?
Waalaikumsalam, ini siapa ya?
Kami dari mt *** mba, kami berniat mengundang mba Anisa untuk jadi narasumber dalam acara kami
Kapan?
Besok mba, maaf kami dadakan menghubungi mba, soalnya kami baru dapat kontak mba
Besok ya? Aduh gimana ya.. saya takut gabisa datang, soalnya banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan besok
Kami mohon mba, kami sangat mengharapkan kehadiran mba dalam acara besok
Baiklah, nanti saya usahakan
Untuk lokasi nanti saya kirim, sebelumnya terima kasih mba. Assalamualaikum
Waalaikumsalam
Via call off
Widia menyudahi teleponnya dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.
Brukk..
Widia meringis merasakan sakit di bahunya saat ada orang yang menyenggolnya, pria tinggi itupun ikut meringis karena merasakan hal yang sama.
" maaf mba, saya ga sengaja.. saya lagi buru buru, maaf.. maaf sekali lagi mba " pria itu merasa tak enak karena telah menabrak Widia
" tak apa, saya permisi " Widia berlalu pergi meninggalkan pria itu
Setelah selesai pemeriksaan dan yang lainnya, Widia duduk di kursi nya, menunggu pesawat yang beberapa menit lagi lepas landas. Matanya hanya mengarah ke arah jendela pesawat, fikirannya tertuju pada keluarganya yang sudah tenang di sana. Rindu kembali menyeruak dalam hati nya, membuat nya ingin segera kembali ke Probolinggo dan langsung menemui mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi 2
RandomYang udah baca full Ya Habibal Qolbi 1, ini lanjutan ceritanya. Masih gak bisa nge deskripsiin gimana ceritanya. Baca aja lah langsung Voment nya jangan lupa Follow euy Ig @tumispete_ dan @kijingbekentaky Salammanis AnakKalsel BorneoSquad IjoTomat H...