Entah apa alasan dokter itu menyuruh ku keluar dari ruangan Hilda. Aku merasa bersalah atas semua ini. Andai saja aku tak mengucapkan semuanya, hal ini takkan terjadi. Ku tatap dia dari luar ruangan untuk melihat keadaannya, Alhamdulillah, dia sadar. Aku tak bisa mendengar apa yang mereka perbincangkan di dalam. Mataku memanas saat melihat mereka berpelukan, tanganku mengepal menahan amarah dan....
Brakkk!!!
Di banting nya pintu ruangan itu, nafasnya memburu, muka nya merah dan tangannya mengepal.
Ahkam langsung melerai kedua insan itu, dan...Bugh!!
" Mas! " sentak Hilda
" apa yang kau lakukan dengan istri ku?!! " gertak Ahkam
Hilda melepas infus nya dan langsung bangkit dari brankar menghampiri Reza yang terdiam mematung setelah mendapat bogem mentah dari Ahkam.
" gapapa? " tanya Hilda saat melihat Reza menyapu sudut bibir nya yang sedikit berdarah
" kita obatin dulu " Hilda langsung menarik Reza keluar ruangan
.
.
." Ssshh... " desis Reza kala Hilda membersihkan bibir nya yang berdarah
" maaf "
" abang gapapa? " tanya Hilda
" dia sungguh mencintaimu ya... " goda Reza
" tidak lagi bang " jawab Hilda meletakkan kembali kotak P3K ke tempatnya
" kenapa? " tanya Reza
" dia terlanjur kecewa pada Hil "
" ada hubungannya dengan penyakit mu kambuh lagi " tebak Reza
Hilda terdiam mendengar ucapan Reza, pandangan nya kembali kosong dan matanya mulai berkaca kaca.
" duduklah dulu, tenangkan semua fikiranmu.. baru ceritakan semuanya " Reza menuntun Hilda duduk di sofa ruang pribadi nya.
" kalian ada masalah? " tanya Reza
" entahlah bang, semuanya seakan tak berpihak pada Hil " jawab Hilda tenang
" jangan terlalu di fikirkan, itu bisa memicu penyakit yang lebih parah "
" gimana nggak kepikiran bang, harus nya ini tu jadi hari bahagia pertama Hil setelah resmi menjadi seorang istri, tapi semuanya berbanding terbalik "
" setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Yang di fikirin itu jalan keluarnya, bukan masalah nya "
Tok..tok..
" Masuk " suruh Reza
Seorang wanita yang memakai pakaian putih itu langsung tertunduk saat melihat Hilda dan Reza tengah duduk di sofa.
" dia adik temanku " ucap Reza yang mengerti situasi ini
" ada apa? " tanya Reza memakai jas dokter miliknya
" kamu kenapa? Kok bisa memar kaya gitu? " tanya perawat itu khawatir
" gapapa, cuma luka kecil " jawab Reza tersenyum kecil
" itu berdarah lo.. udah di obatin apa belum? "
" ud-
" ekhem.. ekhem.. dunia milik berdua ya.. yang lain mah ngontrak " sindir Hilda menatap sekeliling ruang pribadi Reza
" eng.. eh ni dok, hasil CT SCAN atas nama Hilda AzZahra " jawab perawat itu
Degh!
Sanggupkah aku melihat surat berisi tulisan tentang keadaan ku itu? Semoga semua hasil nya baik baik saja. Allah.. berikan aku kekuatan. Batin Hilda
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi 2
RandomYang udah baca full Ya Habibal Qolbi 1, ini lanjutan ceritanya. Masih gak bisa nge deskripsiin gimana ceritanya. Baca aja lah langsung Voment nya jangan lupa Follow euy Ig @tumispete_ dan @kijingbekentaky Salammanis AnakKalsel BorneoSquad IjoTomat H...