Pengganggu Pagi 2

653 46 4
                                    

Kenapa kau hobi mengganggu ku sepagi ini

Karena itu hobi ku

Tak bisakah kau mencari hobi lain yang lebih berfaedah daripada mengganggu ku

Belum terfikirkan, lagi pula itu kebahagiaan tersendiri untukku

Ah sudahlah.. aku harus bersiap untuk berangkat ke kampus

Aku juga, kau membuang waktu pagi ku

Heh! Bukankah kau yang menghubungiku lebih dulu, kenapa kau menyalahkan ku. Lupakan saja.. Assalamualaikum

Waalaikumsalam

Via Call off

Hilda mematikan telponnya dan bersiap untuk berangkat ke kampus.

****

" kenapa pagi pagi udah di tekuk gitu muka, nge gerutu sendiri " Widia terkekeh melihat Hilda yang menggerutu keluar dari kamar

" au ah " ketus Hilda

" loh kok malah ketus sama aku "

" temen mu itu loh.. hobi banget ganggu orang tiap pagi " gerutu Hilda

" siapa? " tanya Widia

" siapa lagi kalau bukan Ahkam "

" udah ih.. ga usah di fikirin. Senyum dong.. "

" kaga ah. Bibi buatin jus alpukat ya.. "

" iya Luh "

" oh iya aku mau nanya boleh ga "

" nanya aja kali Wid.. pake izin segala "

" kenapa kamu sering banget izin kerja? Maksud aku emang selama itu ngurus urusan kuliah? Kan bisa sekalian waktu jam nguli. Atasan sering banget nanyain aku kenapa kamu jarang masuk kerja, aku udah gapunya alasan lagi. Bulan ini aja kamu udah 15 hari izin, apa sih yang di urus Luh " Widia menarik nafas panjang setelah mengeluarkan semua uneg uneg nya

Hilda terdiam mendengar semua perkataan Widia, fikirannya melayang entah kemana. Haruskah ia memberitahukan semuanya pada Widia?

" Luh.. jangan bengong, jawab "

" hh.. eng.. em.. urusannya ribet " Hilda mencoba mencari alasan yang tepat

" ga seribet itu Luh.. jangan bohongin aku "

" aku ga bisa cerita sekarang Wid.. " Hilda berlalu pergi meninggalkan Widia

" Luh.. ini jus nya " bibi sedikit berteriak karena melihat Hilda yang sudah mulai menjauh

" Galuh kenapa non? " tanya bibi

" gapapa bi.. bibi minum aja jus nya, aku mau siap siap dulu " Widia berlalu pergi menuju kamarnya untuk bersiap

Hilda menunggu Aidar di teras sambil memainkan ponselnya, melihat lihat isi galeri yang menampilkan kebersamaannya dengan keluarga dan juga sahabat nya.

Ya Habibal Qolbi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang