Prankk!!
Suara pecahan terdengar dari dapur, Ahkam yang tengah berkutat dengan laptopnya di ruang tengah langsung menuju dapur. Ia melihat Hilda yang sudah terkulai lemas dengan pecahan gelas yang berserakan di lantai.
" Sayang!! " pekik Ahkam
****
" gimana keadaan Hilda mba? " tanya Ahkam
" dia sudah lebih mendingan, tapi jangan biarkan dia melakukan pekerjaan apapun "
" sebenarnya apa yang terjadi sama Hilda mba? "
" dia hanya kelelahan, kondisi nya belum 100% pulih "
" tenangkan fikiran mu.. semua akan baik baik saja "
-------------------------------------------
" mba ga cerita kan tentang rahasia ini sama mas Ahkam? " lirih Hilda saat Alya memeriksa kondisinya
" Ahkam pulang kerumah ngambil baju, mba belum ketemu lagi sama dia, mba lagi packing buat ke Jerman besok "
" ngapain? "
" mba ada penelitian dan rapat. Maafin mba gabisa nemenin kamu disini, mba gabisa batalin rapat karena-
" gapapa mba " Hilda menyela dan tersenyum tipis, ia mengerti posisi kaka nya itu sekarang
" jaga kondisi kamu, jangan berfikir terlalu keras, obatnya jangan lupa diminum, jangan tidur terlalu malam, istirahat yang cukup-
" iyaiya bu dokter " gemas Hilda
" yasudah sekarang istirahat "
****
" mas, aku pengen pulang " rengek Hilda
" kondisi kamu masih belum pulih sayang "
" tapi aku bisa istirahat di rumah kok "
" istirahat? Inget ga kejadian waktu itu? kamu bilang gini juga kan? Nyatanya nge drop lagi kan.. perawatan di rumah ga semaksimal di rumah sakit, walaupun ada dokter yang nanganin kalau kamu di rumah "
" aku bosen mas disini "
" makanya kalau bosen jangan sakit, jaga kesehatan, di suruh makan susah " dengan gemas Ahkam mencubit hidung Hilda
" janji kok abis ini jaga kesehatan "
" ga, harus tetep stay di rumah sakit sampai kondisi kamu bener bener pulih " keukeh Ahkam
" mas.. aku janji bakal jaga kesehatan, ga cape cape lagi. Apapun yang membuat aku cape ga bakal aku lakuin " Hilda terus merayu Ahkam
" ayolah mas... " Hilda memasang puppy eyes andalannya
" hhh.. "
" ayolah mas.. "
" janji? "
" iya janji, tapi pulang ya.. "
" janji harus jaga kesehatan " Ahkam menampilkan kelingking kanannya
" janji " Hilda menautkan kelingkingnya pada kelingking kanan Ahkam
Setelah bernegosiasi dengan dokter, Hilda akhirnya di perbolehkan beristirahat di rumah dengan syarat ia tidak boleh melakukan pekerjaan apapun.
****
Dua hari ini Hilda hanya beristirahat di kamar. Bukannya membaik, tapi entah kenapa tenaganya benar benar menghilang, untuk berdiri pun rasanya tak kuat. Ia merasa tak enak pada Ahkam, setiap hari melayani nya, tak pernah meninggalkan Hilda walau bisnisnya harus ia tangan kanan kan pada salah satu anggota keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ya Habibal Qolbi 2
RastgeleYang udah baca full Ya Habibal Qolbi 1, ini lanjutan ceritanya. Masih gak bisa nge deskripsiin gimana ceritanya. Baca aja lah langsung Voment nya jangan lupa Follow euy Ig @tumispete_ dan @kijingbekentaky Salammanis AnakKalsel BorneoSquad IjoTomat H...