New Beginning

988 57 11
                                    

Hari ini akan di gelar resepsi pernikahan Ahkam dan Hilda yang kedua, tak terlalu mewah namun terkesan romantis. Setiap sudut di beri hiasan kaligrafi yang di buat oleh Ahkam sendiri, dengan untaian kata kata berbahasa Arab dan Indonesia.

" hebat ya munsyid kita sekarang.. udah bisa bikin 2 kali resepsi, 2 kali malam pertama dong " goda Aldan

" sae kamu.. cuma syukuran aja, memberi kabar baik ke orang orang bahwa aku udah ganti status " Ahkam menjawab dengan cengiran

" Assalamualaikum "

" Waalaikumsalam "

Dua wanita berniqob datang menghentikan banyolan mereka dan mengucapkan selamat sekali lagi pada Ahkam dan Hilda.

" Assalamualaikum ukhty.. " sapa Aldan

" Waalaikumsalam "

" temennya Hilda ya? " Aldan mulai pdkt

" punya Aban itu, jangan di ambil " Ahkam memperingatkan

" kenapa ka? " tanya Aban

" gadis Banjar mu tu.. " goda Ahkam yang membuat Aban tersenyum

" yaudah ama yang satunya aja " congkak Aldan

" kaka ipar Hilda itu.. " Ahkam kembali membuat Aldan mati kutu

" hmmppttt "

Yang lain hanya menahan tawa saat Aldan gagal mencoba mendekati Zahra dan Fitry.

" mungkin jodohmu belum lahir, sabar aja.. " celetuk salah satu di antara mereka

" udah udah.. kasian Aldan, sana makan kalian " usir Ahkam

Mereka tau ucapan itu hanya bercanda, seperti itulah sahabat. Mereka berlalu meninggalkan pengantin yang tengah berbahagia itu sesuai dengan perintah Ahkam, maakaaann.

" resepsi dua kali itu apa ga cape ya? "

suara itu terdengar seperti menggoda, Hilda yang tahu itu suara siapa langsung memeluk nya. Menyalurkan rasa rindunya pada sahabat yang sudah lama tak di temuinya.

" kenapa baru dateng sih? " tanya Hilda melepas pelan pelukannya

" ada temen ku namanya Hilda Az Zahra, dia itu sibuk sama pernikahannya sampai lupa kalau dia punya bisnis restoran, terpaksa deh aku yang ngurus.. yah walaupun keteteran karena anak anak udah masuk sekolah "

" iyaiya maaf "

" selamat atas kebahagiaan kalian, semoga ini menjadi awal baru kalian, mendapatkan limpahan rahmat dan berkah dari Sang Pemberi Kebahagiaan "

" Aamiinn Yaa Mujibassailin "

****

Malam ini seakan menjadi malam pertama bagi mereka, semua masalah telah selesai dan mereka bisa hidup dengan tenang.

" Sayang " panggil Ahkam

Panggilan yang telah lama Hilda rindukan, panggilan lembut pertama yang ia dengar setelah beberapa bulan menikah.

" iya mas " jawab Hilda melepas niqobnya

" maafkan mas-

Hilda menempelkan telunjuknya di bibir Ahkam, mendongakkan kepalanya memandang suaminya yang sedikit lebih tinggi darinya.

" lupakan, aku tak ingin mengingat apapun yang berhubungan dengan itu. Fokus masa depan kita " Hilda terus memandang suaminya tanpa berkedip

Pada posisi itu Ahkam terus berjalan maju hingga membuat Hilda tersandar di tembok. Ahkam melepaskan telunjuk Hilda yang menempel di bibirnya dan menuntun tangan Hilda untuk melingkar di leher Ahkam.

Ya Habibal Qolbi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang