Kecewa

72 18 0
                                    

Hari ini Fura berusaha menghindar dari Wildan, sampai siang ini Fura berhasil melakukannya. Lelaki yang kemarin menginginkan Fura menjadi miliknya dengan cara yang lucu tanpa menyatakan perasaannya terlebih dahulu. Ah, PD sekali Fura. Mungkin saja Wildan kemarin hanya salah ucap, atau Fura yang salah dengar.

Jujur saja, baru kali ini ada orang yang berbicara seperti itu. Baru kali ini Fura mendengar ada yang menginginkan dirinya menjadi pacar orang itu, benar baru kali ini Fura merasakan ditembak laki-laki.

Bukan hanya Wildan yang hari ini ingin ia hindari. Begitu juga dengan Radit, lelaki yang kemarin mencari masalah dengannya. Padahal Fura sudah tak berniat bersekolah dihari ini, tidak ada pelajaran dan tak masuk sekolah mungkin tak apa, tapi jika bukan karena Fira memaksanya pergi ke sekolah mungkin sekarang Fura sudah tidur terdampar di kasur empuknya.

Dari pagi hingga siang ini Fura menguburkan diri di perpustakaan, tepatnya di meja baca bagian paling pojok. Tempat ini adalah tempat yang sepi, tidak banyak orang mendatanginya. Tempatnya ber-AC, sepi, dan nyaman untuk tidur.

Dan bahkan sejak tadi Fura menutup kepalanya dengan buku dan kepalanya ia letakkan diatas meja, lengannya ia jadikan bantalan. Tidak ada yang menegurnya, memang perpus sedang lenggang, dan Fura nyaman dengan suasana ini.

Fura merasakan kursi disampingnya bergerak. Tetapi Fura tetap menutup wajahnya dan melanjutkan tidurnya, masa bodoh dengan pandangan orang lain, tohh wajahnya juga tertutup.

Kesemutan dirasakannya dibagian tangan dan juga kaki. Rasanya seperti tidur sangat lama, dan ahh punggung Fura sangat kesakitan. Fura melihat didepannya ada air mineral, tidur dengan posisi seperti ini memang melelahkan.

"Berapa lama Fur tidurnya?" Fura menengokkan kepalanya ke arah sumber suara, tepat disamping sedang duduk sahabatnya Reihan.

"Ahh..." Fura melihat jam yang melingkar ditangan kirinya "Baru 2 jam tidur, tapi udah dari pagi disini, dan tubuhku rasanya remuk semua"

Reihan memutar bola matanya jengah "2 jam kok baru, salah sendiri tidur keadaan duduk, mending di uks"

"Sejak kapan disini?" tanya Fura sambil merenggangkan pinggangnya.

"Sekitar satu jam yang lalu" jawab Reihan dengan pandangannya yang berada pada buku dihadapannya.

"Oh yaa makasih minumnya" Fura langsung meneguk air mineralnya, ia sangat kehausan karena mengubur dirinya di perpustakaan dari pagi.

"Minum??"

"Iya, air putihnya" Fura menunjukkan airmineral ditangannya.

"Tidak, bukan, waktu gue duduk disini udah ada" Reihan mengatakan yang sebenarnya pada Fura.

"Tunggu-tunggu, kalau kamu baru disini sejam yang lalu, tapi aku ngerasa ada yang duduk disini dua jam yang lalu sebelum tidur nyenyak, ahh jadi mrinding aku, aku pergi dulu Rei, bye-bye" ujar Fura langsung berlari keluar perpus meninggalkan Reihan.

Reihan yang sudah ditinggal Fura sendirian di pojok perpustakaan membuat Reihan melihat sekeliling perpustakaan.

"Kenapa gue juga ikut mrinding" Reihan segera membereskan buku-bukunya dan menyusul keluar dari perpus "Furaa!! Kurang ajar" tapi yang dipanggil udah bener-bener ngacir entah kemana.

°°°°°

"Aduhh..." Ringis Fura karena terburu lari karena mengerjai Reihan dan sekarang ia menubruk seseorang lagi.

Fura mendongakkan kepalanya melihat siapa orang yang baru saja ia tabrak. Merasa sangat malu? iya, dihadapannya sekarang adalah kumpulan anak kelas12 dan yang baru saja ia tabrak adalah orang yang sedari tadi Fura hindari.

UNTHINKABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang