Winter Night Market

44 8 0
                                    

Mobil yang Fura tumpangi berhenti di depan gedung apartemen Wildan. Tentu saja menjemput Fira.

Disana sudah ada gadis dengan jilbab berwarna biru langit sedang berdiri dengan jaket yang menurut Fura kebesaran bagi gadis itu.

Fira seperti kedinginan. Fura sadar kalau Fira tidak terlalu tahan udara dingin, tapi katanya dia bisa mati karena gabut di dalam apartemen.

"Fir...lo depan dong" Pinta Reihan pada Fira.

"Jangan Kak Fira...." Ucap Lanna keberatan karena Lanna sudah terlanjur duduk di belakang.

"Biarin Fir" Sahut Keynand

"Okeoke" Ucap Fira malas. Fira sebenarnya tau kalau Reihan hanya akan mencari masalah dengan Lanna.

Reihan tersenyum dan duduk dibagian belakang sendiri. Ditengah ada Keynand dan Fura yang masih menikmati macchiatonya.

Dalam perjalanan di mobil hanya ada suara keluhan dari Lanna karena Reihan yang selalu gencar mengganggunya, untung saja Lanna tidak masuk SMA yang sama dengan Reihan alias tidak masuk ke SMA Genta.

"Kalian brisik banget" Keluh Fira pada Lanna dan Keynand.

"Kak Reihan...nih astaga" Teriak Lanna geram.

"Apaan sih aku ngga ngapa-ngapain" Bela Reihan pada dirinya sendiri.

"Kembaliin gak hp ku"

"Ihh ngga ngambil jugak"

"Bo'ong. Baru ditinggal nglepas jaket masak udah ngga ada sih. Balikin nggak" Ucap Lanna yang menuduh pada Reihan yang mengambil ponselnya.

"Lo aja yang lupa naroh. Gue mulu disalahin" Jawab Reihan pura-pura cuek.

"Ahh..." Lanna akhirnya pasrah dan mendiamkan Reihan.

Fira dan Mark hanya menggeleng-geleng, Mark tidak tahu apa yang sedang mereka ucapkan tapi Fira menerangkannya pada Mark. Wajah Mark mungkin seperti tegas, dingin, dan menakutkan.

Tapi siapa sangka Mark masih berumur 25 tahun dan ternyata asik diajak berbincang-bincang.

Fura dan Keynand yang berada di tengah saling berdiam diri dan berbicara dengan pikirannya masing-masing.

Fura masih berfikir masalah Reihan yang berkata kalau Keynand sedang 'pdkt'. Apa maksudnya? Keynand menyukainya? Tidak, itu pasti salah.

Mereka berteman dari SD, tidak mungkin ada perasaan yang hadir diantara mereka. Bahkan Keynand selalu memperilakukan Fura seperti adiknya sendiri, yang memanjakannya dan menjadi teman curhatannya.

Disisi lain Keynand hanya dapat melihat ke arah luar jendela, beberapa orang berlalu lalang di jalanan bersalju yang sudah tipis, tentu saja sudah dibersihkan.

Mereka bermaksud akan ke masjid terdekat sebelum ke Winter Night Market. Karena waktu sudah memasuki magrib, tentu saja kewajiban yang utama.

°°°°°°

"Kemana adikmu pergi?"

"Adik? Bahkan bunda menyembunyikannya padaku" Ucap lesuh Wildan

"Kamu sudah tahu?" Tanya Bella prihatin melihat anak laki-lakinya.

"Bun..."

"Tidak apa Wildan, bersikaplah sebagai kakak yang baik. Kamu tahu? Fura lebih merasakan sakit apalagi dia baru tahu bahwa selama ini keluarga Harist bukan keluarga kandungnya" Jelas Bella.

"Tapi bun..."

"Tetaplah ceria, Fura pasti akan merasa lebih baik jika kamu juga terlihat baik. Bukankah kamu ingin dia bahagia?"

UNTHINKABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang