Berpisah tapi Bersama

50 6 0
                                    

Barang-barang yang sekiranya berharga dikemas oleh Fura dengan dibantu Fira dan Lanna. Sedangkan Fura hanya duduk manis di kursi roda yang tadinya Fura keras kepala mau menaiki tangga dan pergi ke kamarnya.

"Fir, yang itu" Fura menunjuk hoodie abu-abu yang digantungkan di belakang pintu

"Iya iya niihh" ucap Fira memutarkan bola matanya, pasalnya sedari tadi mantan kembarannya itu selalu menyuruh ini dan itu

"Kak...ini ngga dibuang aja? Kotaknya doang maksudku, ada darah kakak disini"

Fura dan Fira memandang kotak yang Lanna tunjuk. Kotak yang Lanna berikan setelah Wildan pergi ke Australia, sebelum kecelakaan itu terjadi.

"Pengennya gitu. Buang sekalian aja rasa suka sama kakak sendiri. Lucu banget kan"

"Udah gue bilang buat FTV aja, judulnya 'pacarku dan kakakku adalah orang yang sama' atau 'adikku ternyata pacarku sendiri'" ucap Reihan yang baru saja masuk ke kamar Fura

"Ngapain pada kesini?" tanya Fura galak

"Apalagi, mau perpisahan" jawab Reihan sambil rebahan di kasur Fura

"Sembarangan"

"Bukanlah, Reihan mah udah kecium tipu muslihatnya. Cari makanan dia, katanya mumpung berada diantara 2 keluarga kaya" tutur Keynand yang masih berada diambanh pintu menatap orang-orang didalam kamar

"Halahh Kak Reihan mending pergi. Kamarnya tambah sempit, sumpek pula" usir Lanna

"Lo aja yang kegendutan" cetus Reihan yang sekarang malah berguling-guling di kasur Fura "Fur, ternyata bau parfum lo sampek nempel disini, wangi juga, andai bisa nyium yang punya juga"

"Najis"

"Najis najis nanti kalian semua terpesona sama gue"

"NAJIS!!" jawab mereka semua kompak

"Wowww" ucap Reihan sambil tepuk tangan dengan posisi masih terbaring di kasur Fura

"Keynand...Kak Reihan geret aja keluar" pinta Lanna

"Hehhh Lenno, kemas-kemas sono, ngurus idup gue mulu"

"Siapa juga yang ngurusin hidup kakak, kakak tuh yaa kek absurd"

"Kenapa kalau gue absurd? Pengaruh sama hidup lo? Nggak kan?" jawab Reihan tidak mau kalah

"Udah ahh. Nanti kalian jodoh hloo, enemy jadi merried" ucap Fira enteng

"OGAH!!" jawab mereka berdua kompak

"Tuhh udah sehati duluan"

"Tau gitu nitip"

"Lo aja mau ikut-ikut gue"

"Haisss PD sekali anda"

"Iyalah, kalau ngga PD, ngga ada ceritanya seorang Reihan bisa dipanggil Playboy"

"Playboy? Emang ada gitu yang mau sama situ" ujar Lanna seperti tidak percaya

"Lo belum tau aja"

"Reihan maahh mana mau pacaran, keluar uang buat makan aja pelit, pilih cari gratisan apalagi kalau pacaran" tutur Keynand

"Mending gue, daripada lo, cuma bisa ngliatin doang"

"Keynand suka sama cewek Rei??" tanya Fira terkejut

"Aku kira Keynand sama kayak Reihan, ngga normal. Ternyata nggak" ejek Fura "Siapa Key??"

"Mana ada...Reihan bo'ong"

"Masa bodoh. Gue turun dulu, cari makan" Reihan langsung bangkit dari kasur Fura dan berjalan keluar kamar

"Yaudah gue ikut ke bawah, kalau minta bantuan panggil gue sama Reihan aja" ucap Keynand dan langsung bergegas meninggalkan kamar Fura

"Aneh"

"Iya" ucap Fira membenarkan penuturan Lanna

"Udah ahh emang mereka aneh, ayok beberes lagi" suruh Fura yang sedari tadi hanya menginstruksi ini dan itu

"Kenapa kakak aku jadi nyebelin sih" keluh Lanna

"Emang nyebelin, kalau sama kamu ya Lan cuma cari muka karna lagi pacaran sama Wildan, coba aja sekarang udah kecium aslinya" ujar Fira sambil berlagak bisik-bisik tapi masih terdengar oleh Fura

"Sembarangan, aku bilang ke Mama sama Bunda kalau kalian malah ngga bantu"

"Pengadu"

"Biar...ayo cepet"

"Iya iya bawell"

°°°°°

"Fur...jangan lupa sering main kesini. Minggu depan dah masuk sekolah, udah kelas 12 banyakin belajar"

"Iya maa...insyaAllah, bang Fais mana?" tanya Fura

"Ga bisa pisah sama lo kali" celetuk Reihan

"Enak aja..." suara Fais terdengar dari atas tangga "seneng banget gue adik paling cerewet ilang dari rumah"

"Yee...aku sumpahin kangen aku" ucap Fura yang sedang duduk di kursi rodanya

"Iye-iye...ati-ati disana" nasihat Fais sambil mengelus pelan kepala Fura dan langsung mendapat tamplekan tangan dari Keynand

"Udah bukan adek yaa...ga boleh pegang-pegang"

"Ngiri mulu lo"

"Fais..udah dibilang jangan dibiasain manggil lo-gue"

"Iya ma iya" kesal Fais

"Yaudah mbak. Kami pamit dulu yaa, kalian kalau mau main ke rumah juga gapapa" ucap Bella

"Bye bye Fika, bye bye Fani, kak Fura pergi dulu yaa. Kalau mau nakalin Bang Fais nunggu kak Fura kesini aja, biar asik"

Fika dan Fani yang tidak tahu apa-apa itupun hanya mengangguk patuh pada Fura.

"Iya...hati-hati di jalan yaa"

Yuri, Fira, Fais, Reihan, dan Keynand melambaikan tangan ke arah mobil Alfarino.

°°°°°

Tbc

Maaf baru update😣😣

UNTHINKABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang