Fira merenggangkan punggungnya yang sakit. Kacamata masih bertengger di hidungnya. Dan ia baru saja selesai belajar untuk persiapan LCCnya bersama teman-teman yang lain di perpustakaan.
Fira menghadap ke sekelompok regu Fura yang sedang diampu oleh Revo. Disana Fura dapat tersenyum ketika mendapat pelajaran dari Revo.
Bahkan Fura lebih memilih diam jika berada ditengah-tengah keluarga dan para sahabatnya. Setidaknya Fura tidak lupa cara tersenyum, pikir Fira.
"Fir, nggak balik?" tanya teman Fira yang satu regu dengannya.
"Nungguin Fura sekalian"
"Balik dulu yaa" Fira mengangguk dan tersenyum ke arah temannya.
Teman-teman di regu Fira semuanya perempuan, memang jarang sih laki-laki yang pandai pelajaran IPA. Tapi lebih ajaib lagi laki-laki IPS ada yang ikut lomba.
Tidak ada laki-laki seperti di regu Fura, tetapi sepertinya lebih menyenangkan jika ada yang laki-laki sama dengan regu Fura yang sedari tadi banyak tersenyum.
"Fir, ini buat latihannya. Tahun kemarin banyak keluar soal-soalnya" dosen yang mengampu Fura memberikan sebuah tumpukan kertas pada Fira "Diperbanyak kasih ke 2 temenmu juga. Ibu lupa ngasih tadi"
Fira mengangguk dan mengambil tumpukan kertas yang bu Reni berikan. Jika Revo masih muda, sayangnya Fira mendapat dosen pengampu yang ya sudah menikah dan punya anak.
Setelah beberapa menit menunggu, regu LCC Fura pun ikut membereskan buku-buku belajarnya. Sepertinya mereka sudah selesai dan berniat akan pulang.
Fira segera menghampiri adik kembarnya itu untuk mengajak pulang karena abangnya nan jelek sudah datang untuk menjemput.
"Fur, abang udah di depan"
Fura mendongak ke arah Fira dan mengangguk, Fura segera mengemasi barang-barangnya dan berpamitan terlebih dahulu pada yang lainnya.
Mereka berdua berjalan berdampingan menuju ke gerbang sekolah dan sekolah sudah mulai sepi yang berlalu lalang. Memang tidak ada persamaan diantara keduanya. Jika berjalan berdampingan pun mereka tidak bisa dikatakan kembar.
Naasnya saat akan masuk ke dalam mobil Fais, Fura dan Fira mengendus karena dua monyet jelmaan jin sedang berada di kursi penumpang dengan cengiran dan lambaian tangan tak berdosa.
Benar saja perasaan Fira tak enak, sekarang di dalam mobil sudah terisi 5 orang. Fais dan Keynand berada di bangku depan, dan yang lainnya duduk di kursi penumpang belakang.
Fira menghadap ke Reihan yang memintanya untuk tukar tempat. Memang benar, Reihan menumpang hanya untuk bisa bicara dengan Fura. Sedangkan Fura hanya diam dan menghadap ke arah jendela.
"Nggak usah kelewatan lo" desis Fais saat melihat Reihan mau memegang tangan Fura.
Fura langsung menyadari bahwa disampingnya bukan lagi Fira, melainkan Reihan dengan wajah jengkelnya mau mengumpat Fais.
"Nggak asik lo bang"
"Asik pala lo peyang. Bang bahaya kalo adik lo dideketin Reihan" Keynand memanas-manasi Fais dengan santai.
"Bacot lo ah Key. Kayak lo gak mau aja"
"Tuh bang, ngomong aja nggak disaring"
Reihan memutar matanya jengah dan mengacuhkan ucapan Keynand. Yang Reihan fokuskan adalah gadis yang berada disamping kirinya.
"Fur...ngomong kek sama gue. Gue minta maaf deh kalo cara gue salah kemaren"
"Ngga usah dimaafin Fur" ucapan Keynand langsung mendapat pukulan dari Fais "Apaansih bang"
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTHINKABLE
Teen Fiction[FINISH] Pernah tau kembar tidak identik? Sama, tapi beda. Hampir seluruh pahatan tubuh yang tercipta benar-benar beda. Tapi apa benar itu kembar? Safira dan Safura. Tapi taukah kalian bagaimana perasaan kalian kalau orang yang paling kalian benci a...