Kenaikan Kelas

40 10 0
                                    

Ini hari Minggu, tetapi melihat Fura dan Fira berada di ruang tamu dengan beberapa buku terlihat bahwa ini bukan waktunya berlibur.

Bagaimana tidak, besok ujian kenaikan kelas. Semester 4 ini mereka harus mendapat nilai yang lebih baik dari semester 3 kemarin.

Tapi konsentrasi mereka terpecahkan saat si Reihan dan Keynand datang. Padahal sudah diusir Yuri, tetapi tetap tidak mau karna alasan ingin belajar bareng.

"GAME OVER" suara itu terdengar dari ponsel kedua laki-laki itu.

"O'on lo mati duluan" ucap Keynand pada Reihan tak terima

"Lo itu malah egois ninggalin gue" Reihan pun ikut-ikutan tak terima.

"Ya harusnya lo bisa sendiri"

"Halah, mau naikin level sendiri kan lo" tuduh Reihan pada Keynand.

"Kalian itu hlo mending pulang. Disini gangguin Fira sama Fura" Yuri mulai marah.

Bukan masalah jika mereka kesini diam saja. Ini malah, kedua anak perempuannya baru belajar eh mereka datang malah teriak-teriak ga jelas karena nge-game.

"Ini mau belajar bareng tan. Dirumah ga ada yang ngajarin" alasan Keynand

"Belajar bareng apa? Mereka aja ga bawa buku Ma" ucap Fura memojokkan Reihan dan Keynand.

"Nah...belajar bareng atau numpang biar ga kena semprot mami-mami kalian??" skakmat dari Yuri

"Tuhh tante pinter, dirumah kan cuma disuruh belajar-belajar mulu, nahh Reihan kan udah pinter ga usah pakek belajar segala"

"Pinter apaan, kemarin ngomel-ngomel ke kita karna mateka nya dapet 40" sindir Fira

"Itu mah beda. Bu Yeti aja yang ulangannya dadakan"

"Reihan mah emang ngga pinter tan-"

"Ga beda jauh sama kamu kan Key??"

Keynand belum selesai ngomong langsung dibuat bungkam oleh Yuri. Dasar mamanya si kembar emang kadang ngeselin kayak gini.

"Daripada kalian brisik mending bantuin om" ucap Haris yang baru saja masuk ke rumah.

"Ngapain om??" tanya Keynand

"Angkatin barang-barang di gudang, bawa ke depan buat dirongsokin"

"Papa dah panggil tukang rongsoknya??" tanya Yuri pada Haris

"Udah"

"Okke Om. Tapi gajinya nanti jangan lupa dibicarain yaa Tante Yuri..."

"Dasar..udah sana bantuin. Fais!!!! Bantuin papa juga" teriak Yuri yang kemungkinan memang terdengar sampai di lantai 2 kamar Fais.

Fais segera turun dengan muka bantalnya. Jika bukan karena dia tidak ingin Yuri mengomel dan nyamperin ke kamar dengan sapu ditangan Yuri mana mungkin Fais mau turun. Ini hari minggu, padahal enak digunakan untuk tidur seharian.

Apalagi Fais sudah pusing dengan hadapan magang, kkn, dan skripsi yang akan datang sebentar lagi.

"Tidur mulu!" cibir Fura sambil mengerjakan soal di depannya

"Diem lo. Ngapain mama manggil-manggil??Hoahhh"

"Kalau nguap tuh mulutnya ditutup" ucap Fira

"Ahh. Bomat"

"Dibilangin adiknya kok malah ga makasih. Sana bantuin tuh ngangkatin barang di gudang ke depan ada mobil rongsok keliling" tutur Yuri pada anak laki-laki satu-satunya.

"Hla itu ada dua curut. Fais tidur aja maa"

"Fais!!"

"Iya-iya"

UNTHINKABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang