Rasanya Mimpi

48 10 4
                                    

Bak Matahari yang bersinar menyapa pagi. Dengan sinarnya yang mengundang begitu macam cacian. Layaknya embun yang kembali datang tuk bertemu pagi. Rasanya pagi ingin mengatakan bahwa "Manfaat pasti ada disetiap ciptaan-Nya"

๑๑๑

Perlombaan akan mulai hari ini, tapi sampai detik ini Fura sama sekali belum mendapat kabar dari Wildan. Fura sempat khawatir jika terjadi sesuatu pada Wildan. Tapi rasanya ia harus menyampingkan masalah pribadi ini.

“Fur, lo mulai ga fokus lagi” Devan mulai jengah karena dari kemarin saat mereka berlatih soal-soal untuk pemantapan justru Fura tak bisa menjawab hampir semua soal.

“Kalo lo kayak gini kita bakal kalah” tambah Rosa yang membuat Fura merasa bersalah pada keduanya.

“Maaf, aku bakal berusaha fokus” Fura kembali membuka bukunya kembali dan berusaha fokus dengan perlombaan ini.

Disini banyak siswa-siswi yang berlalu lalang dengan pakaian yang berbeda-beda. SMA Genta menggunakan seragam putih abu-abu dan diberi almamater sebagai ciri khas dari SMANTA.

Semakin mendekati pembukaan lombanya Fura semakin deg-deg an. Ini pertama kalinya Fura mengikuti ajang perlombaan seperti ini sampai jenjang provinsi.

Tapi Fura akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih juara. Bagaimana pun juga, tujuan utamanya disini adalah membuktikan pada Haris bahwa ia juga bisa berprestasi.

Tak lama dering ponsel Fura terdengar, menunjukkan nama seseorang disana.

“Sa, gue angkat telepon dulu” setelah Rosa mengangguk Fura langsung bangkit dari duduknya dan mencari tempat yang agak sepi.

“Halo...ini Wildan” suara serak yang sejak kemarin Fura tunggu akhirnya terdengar.

“Kenapa gak pakek hp sendiri?” tanya Fura sambil menahan air matanya keluar.

“Gue minta maaf banget Fur. Terpaksa pakek hp Lanna, karna hp gue disita. Ga bisa keluar kamar juga. Panjang ceritanya, besok klo udah selesai masalahnya janji gue bakal cerita”

“Ngapain telfon sekarang. Aku lagi marah"

“Marah aja kali. Pacar gue kan mau lomba, biar semangat. Yank, inget nggak usah mikir aku dulu, katanya pengen menang. Habis ini langsung dibaca lagi materinya”

“Iya”

“Nggak usah mikir aneh-aneh. Cukup fokus sama lomba”

“Iya, dari tadi banyak yang nyuruh aku fokus tau”

Hla emang biar bisa fokus beneran”

“Kak, udah dipanggil nih. Udah dulu ya”

“Iya...fokus yank. Hp nya langsung dimatiin”

“He’em”

Setelah itu panggilan yang bertuliskan Lanna_Alfrn benar-benar terputus. Air mata Fura yang sedari ia tahan tadi akhirnya mulai keluar. Langsung saja Fura hapus air matanya dan kembali ke tempat perlombaan.

Hati Fura menghangat ketika Wildan masih memanggilnya ‘yank’ padahal sudah Fura bilang dia geli dengan kata itu. Tapi hari ini dia senang dipanggil dengan kata itu.

UNTHINKABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang