Keluarga Kandung

57 6 0
                                    

Fura sudah mengetahui kisah sebenarnya dalam hidupnya, ia ingat ketika keempat orangtuanya menceritakan yang sebenarnya darimana asal-usulnya beberapa hari sebelum ia pulang dari rumah sakit.

“Maafkan papa dan mama sebelumnya telah menyembunyikan ini” ucap Yuri sambil menundukkan kepalanya.

“Sebenarnya kamu lahir di hari yang sama dengan Fira. Kamu terlahir dari rahim ibumu melalui operasi caesar, dimana tubuh ibumu sangat lemah dan seluruh dokter berusaha membantu keselamatan kalian berdua. Setelah beberapa hari ibumu dipindahkan ke rawat inap, tetapi ibumu melarikan diri dan meninggalkan bayinya keadaan prematur di dalam tabung inkubator. Lalu mamamu tidak ingin jika kau tidak mendapat kasih sayang orangtua yang lengkap” Haris menghela nafas sebentar karena Yuri sudah meneteskan air matanya lalu Haris kembali melanjutkan ceritanya.

“Yaa sebenarnya aku akan memasukkanmu dalam panti asuhan tapi mamamu melarangnya dan kami membawamu pulang dengan identitas kau dan Fira adalah anak kembar kami yang nyatanya memang bukan. Maafkan papa telah memperlakukanmu tak selayaknya seperti anak papa yang lainnya” sesal Haris.

“Te_terima kasih ma,pa. Ka_ka_kalian sangat baik pa_da anak buangan ini” ucap Fura sambil meneteskan air matanya.

“Sayang kau bukan anak buangan, mungkin ini salah ayah. Pasti ibumu tak dapat membayar biaya rumah sakit, ini semua salah ayah” ucap Farel membelai pipi Fura dan menghapus air mata Fura "Dan ibumu sudah meninggal karna kecelakaan"

“Ayah...aku ingin mengetahui cerita ibu dan fotonya” lirih Fura meminta ayahnya

“Ini fotonya...ayah masih menyimpannya” ucap Farel menyodorkan sebuah foto kecil, lalu Fura mengambil dengan tangan kanan yang tidak terinfus.

“I_ibu Kinar?”

Fura membulatkan matanya melihat wanita yang berada dalam foto ini. Terlihat tiga orang di dalam foto ini, balita laki-laki yang umurnya mungkin 1 tahun, seorang wanita dan pria paruh baya.

“Kau mengenal Kinar?” tanya Farel pada Fura. Lalu Fura menganggukkan kepalanya dengan ragu dan kembali menitikkan air mata.

“Ibu meninggal dalam bus yang sama yang aku tumpangi dahulu, ibu yang sempat menggenggam tanganku dan mengatakan bahwa aku sangat mirip dengan anak laki-lakinya yang bernama Bagas, Bagas adalah kepanjangan dari Bagaskara, Wildan Bagaskara Alfarino. Dan anak laki-laki itu Kak Wildan? Takdir mana yang Tuhan beri padaku” ucap Fura yang langsung terisak.

“Sudahlah” Farel langsung memeluk anak gadisnya itu yang makin terisak dalam dekapannya.

Semua orang sangat sedih melihat kondisi Fura yang sekarang ini, kenyataan hidupnya sudah terungkap. Bagaimana ia hidup yang seharusnya bersama sang ibu, merasakan kebahagiaan dengan ibu kandungnya pun Fura tak pernah. Ia hanya melihat senyumnya sekejap, lalu rintihan kesakitan dan tangan hangatnya yang menggenggam tangan Fura.

°°°°°

“Nasib buruk mana yang gue terima, Fura? Kakak sepupu gue? Omegatt” suara alay Keynand mulai terdengar di ruang inap Fura.

“Fir. Beneran Fura anak kandung dari keluarga Alfarino?” pertanyaan Reihan langsung dijawab anggukan dari Fira “Fur...keluarga lo lebih kaya dari Om Haris. Habis ini siap-siap pindah tempat cari makan dah”

Penuturan Reihan langsung mendapat timpukan bantal sofa dari Fais. Fais sedari tadi memang duduk di sofa mendengar ocehan sahabat-sahabat Fura yang berada di sekitar brankar Fura.

“Bang...untung gue sayang sama lo” Fais langsung bergidik ngeri dengan ucapan Reihan

“Fura sama Fira sebenarnya nemu 2 curut kayak lo lo pada tuh dimana sih”

UNTHINKABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang