"Masak apa?"
Dug!
"Ahh sakit yang! Kok dipukul sih?!" Protes Danu. Ia mengusap kepalanya yang sedikit sakit karena dipukul dengan sumpit milik pacarnya.
"Salah sendiri, ngagetin! Kebiasaan." Tadinya Anya sedang memasak spaghetti, namun dengan tidak tau dirinya tiba-tiba Danu memeluknya dan bertanya 'masak apa.' Jadi jangan salahkan jika sumpit untuk memasak spaghetti ini melayang dengan indah.
"Karena udah kebiasaan, harusnya lo juga udah biasa gue kagetin."
"Karena udah biasa kena pukul, harusnya lo juga udah biasa gue pukul."
"Jahat banget." Sungut Danu. "Harusnya nih kepala dielus kek atau dicium, dimanis-manisin gitu. Ini malah dikasih paitan mulu." Lanjut Danu.
"Ngomong lagi, gue elus nih muka lo pake minyak jelantah."
"Pake bibir dong."
"Ngomong apa tadi?" Anya menatap Danu galak.
Danu menyengir dan menunjukkan tangannya yang membentuk V. "Peace yang." Setelah itu ia langsung ngacir meninggalkan dapur. Anya hanya mendengus sebal melihat tingkah laki-laki yang sialnya adalah kekasihnya.
*****
"Betah banget sih disini. Pulang sana! Besok sekolah."
"Nginep sini ya? Males pulang, capek." Danu menidurkan kepalanya di paha Anya. Melanjutkan game yang sempat ia pause. Jam sudah menunjukkan pukul 21.15 tapi Danu masih saja betah di apartemen Anya.
"Ck! Banyak gaya, orang apartemen sebelahan juga. Pake sok-sok an capek." Ucapan Anya memang ketus, tapi tidak dengan tingkahnya. Tangannya mengelus kepala Danu yang berada di pahanya, memainkan rambut Danu yang membuatnya gemas.
Apartemen mereka memang bersebelahan. Tapi entah apa yang berbeda, Danu lebih senang berada di apartemen Anya daripada apartemennya sendiri. Jika Anya kesal karena tiba-tiba Danu muncul, dengan santainya Danu akan menjawab 'sekali-kali ngapel lah yang. Masa diem mulu kek jomblo.' Jika sudah seperti itu Anya hanya bisa membatin. Sekali-kali menurut Danu itu bagaimana? Sekali-kali tapi setiap hari.
Sebenarnya Danu meminta satu apartemen dengan Anya, tapi mama Danu tidak menyetujui. Ia tahu akal iblis milik anaknya ini.
"Capek yang. Jalan ke apart sebelah juga butuh tenaga."
"Tenaga gundulmu! Udahan main game nya. Sana pulang! Gada alasan. Gue capek, mau tidur."
"Tidur bareng." Jawab Danu santai.
Tangan Anya lansung menjambak rambut Danu, membuat Danu mengaduh lalu terpaksa mematikan game nya.
"Aduhh yang sakit! Kalau disekolah aja manis banget, kalemnya nauzubillah. Coba kalau di rumah, singanya keluar mulu!" Danu bangkit dari posisinya, menjadi duduk. Tangannya mengelus kepalanya yang sedikit nyut-nyutan.
"Makanya tuh mulut kalau ngomong jangan asal aja!"
"Makanya kasih kiss kek, biar ga asal mulu nih mulut kalau ngomong." Balas Danu.
Danu langsung berdiri saat melihat pelototan Anya. Ia langsung mengacir pergi, belum sempat sampai di pintu ia memutar balik. Menghampiri Anya lalu mencuri ciuman dipipi Anya. Setelah mendapat ciuman, Danu melanjutkan langkahnya dengan cepat.
"DANU SIALANNN!!!" Teriak Anya membuat Danu tertawa terpingkal-pinkal.
"Gausah panggil-panggil yang, kalau kangen langsung ke sebelah aja! Love you." Ucap Danu di ambang pintu apart Anya, masih dengan tawanya yang belum berhenti.
➖➖➖
Balik lagi yuhuuuu✈️✈️Semoga suka!❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is not over [Completed]
Novela JuvenilRevanya Billa Giralda Danuarta Alfabian Maxston Ketika cinta yang dibangun sekian lama harus runtuh karena rasa bosan yang menghampiri salah satu pasangan. Ketika rasa bosan yang mampu merubah pemikiran orang. Ketika rasa bosan yang mendominasi hati...