4. Seorang penghalang

1.8K 189 0
                                        

"HEH DAYUNI! SIALAN LO YA! BULPEN GUE LO KEMANAIN?!"

"Apa sih Yang? Dateng-dateng langsung marah, manisin dulu kek biar keliatan cantik. Itu juga, udah dibilangin jangan panggil Dayuni! Nama gue Danu, panggil sayang kan lebih enak! Hobi banget ganti nama orang." Ucap Danu.

Danu sedang berada di kantin bersama dua sahabatnya, Reno dan Farid. Padahal ia sudah merasa tenang. Makan dengan khitmat, aman, tentram dan sejahtera. Tetapi, tiba-tiba suara kanjeng ratu menghentikan aktivitas tentram nya.

"Ck, suka-suka gue! Bulpen gue lo kemanain? Gue udah bilang tadi malem, kalau udah selesai langsung kembaliin!"

"Udah gue kembaliin juga!"

"Dimana? Di tempat pensil gue gak ada!"

"Lo cuman bilang kalau udah selesai langsung kembaliin, dan udah gue kembaliin. Gue letakin di meja belajar lo, karena lo gabilang kalau harus diletakin di tempat pensil." Jawab Danu santai.

"Ya harusnya lo mikir lah! Inisiatif kek!" Ketus Anya.

"Yaudah sih, santai. Entar gue beliin di koperasi."

"Tau ah! Sebel gue sama lo!"

"Tau ah! Sebel gue sama lo!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya Sayang. Sayang kamu juga. Udahan ah marah-marahnya. Malu diliatin. Sini, duduk sebelah gue. Udah pesen makan belum?" Danu menggenggam tangan Anya, menariknya pelan agar duduk disebelahnya.

"Belum, gue makan punya lo ya? Lo pesen aja lagi." Belum sempat Danu menjawab, Anya sudah menarik mangkuk bakso Danu dan menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya.

"Enak." Ucap Anya di sela makannya.

Danu mendengus sebal lalu mengusap puncak kepala Anya. "Iya sayang enak ya? Makan terus ya, yang banyak. Entar kalau udah, lo yang gue makan." Ucap Danu sedikit sinis dan dibalas Anya dengan senyuman polosnya.

"Untung sayang." Gerutu Danu.

*****

"Gue sama Reno mau nongki-nongki cantik, paling nanti si Farid juga ikut. Lo mau ikut juga?" Ucap Jennie, sahabat Anya, saat bel pulang sudah berbunyi.

"Danu ikut juga?" Tanya Anya.

"Gatau. Yang pasti kalau lo ikut dia bakal ngikut juga. Kan pengawal suka ngintilin ratu nya mulu." Anya tertawa geli mendengar ucapan sahabatnya itu. Ia dan Jennie keluar kelas. Ternyata tiga curut itu sudah berada di luar kelas Anya, siapa lagi jika bukan Danu dkk.

"Haloo Ibu negaraa." Danu menyapa Anya dengan riang seperti anak TK yang bertemu temannya.

"Lo ikut mereka?" Tanya Anya tanpa menjawab sapaan kekasih bodohnya.

"Kita harus sehati. Lo ikut gue juga ikut." Balas Danu.

"Lebay banget lu tong!" Cibir Reno.

Love is not over [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang