Ting! Ting! Ting! Ting! Ting! Ting! Ting! Ting! Ting! Ting!
Danu membuka pintu lalu menatap malas sang tamu. Dan dengan tidak tahu dirinya, kedua tamu itu malah langsung nyelonong masuk ke dalam apart Danu.
Danu menutup pintu lalu menyusul kedua orang itu. Danu mendengus, ketika hanya mendapati Reno di sofa. Danu pastikan, Farid sang tamu yang tidak tahu diri sudah meluncur ke dapur, dan Danu pastikan lagi persediaan makanannya akan habis setelah ini.
"Ngapain lo?" Tanya Danu sinis.
Reno hanya mengedikkan bahu sebagai balasan.
"Jangan diambil semua sat!" Sentak Danu ketika Farid datang dengan tangan penuh jajanan.
"Pelit lo. Biasanya b aja," jawab Farid.
Danu berdecak, "itu bukan punya gue."
"Terus punya siapa? Orang lo tinggal sendiri. Bisa aja kalo ngeles."
Reno yang daritadi diam, melirik kearah jajanan Farid, "eh iya, jajan lo kok manis-manis gini? Biasanya banyakan pedesnya."
"Eh iya tumben. Ngidam lo?" Sahut Farid setelah sadar dengan jajanan bawaannya.
"Dibilang bukan punya gue," dengus Danu.
"Bodoamat lah. Yang penting kenyang," ucap Farid.
Lagi-lagi Danu mendengus, tidak lagi meladeni ucapan Farid.
Tiba-tiba cowok yang sedang asik dengan makanannya itu berhenti mengunyah, tenggorokannya seolah tersendat saat melihat penampakan di belakang Danu.
Ia menepuk-nepuk bahu Reno heboh, Sedangkan Reno yang merasa terganggu langsung berseru kesal, "apa sih lo?!"
"Ren tuyul, Ren! Sumpah mata gue gak salah lihat kan? Itu tuyul, Ren!" Seru Farid heboh.
Reno mengikuti arah pandang Farid. Mata cowok itu langsung membelalak saat mendapati tubuh bocah kecil.
Farid masih berseru heboh, "Ren lo juga lihat kan? Ini bukan gue doang kan yang ngelihat? Dan, astaga kurang kaya apa sih lo? Melihara tuyul gak baik, Dan! MasyaAllah!"
Selang satu detik, Reno iku berseru, "anjeng! Gue juga lihat. Gila gila sumpah gila."
Danu mengernyit bingung, ia menoleh ke belakang, tepat dimana Farid dan Reno melihat pemandangan yang mereka sebut tuyul. Saat menoleh bukannya takut, ia malah tersenyum. Menatap bocah kecil di belakang nya dengan lembut.
"Ngapain diem disitu? Sini," panggil Danu.
"Wah gila lo, Dan! Jangan dipanggil goblok! Astaga nyebut gue! Salah apa gue sampe bisa lihat gituan!" Teriak Farid heboh.
"Berisik," sentak Danu.
Bocah kecil itu berjalan dengan linglung menuju Danu. Setelah sampai Danu langsung mengangkatnya duduk dipangkuannya. Danu mencium pipi gembul bocah lucu itu, "kok udah bangun hm?"
"Belisik," balas bocah itu lirih. Yang tak lain adalah Bintang.
Danu berganti menatap kedua orang didepannya dengan tajam, "gara-gara lo berdua dia bangun."
Reno dan Farid masih menatap bocah itu syok. Dan sekarang ditambah dengan tatapan bingung.
"Lo kok berani pangku tuyul sih?"
"Tuyul mata lo! Bocah lucu gini dibilang tuyul!" Protes Danu.
"Itu jajan Bintang," tunjuk Bintang kearah jajanan yang berserakan di meja. Ia mendongak menatap Danu, dengan mata berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is not over [Completed]
Novela JuvenilRevanya Billa Giralda Danuarta Alfabian Maxston Ketika cinta yang dibangun sekian lama harus runtuh karena rasa bosan yang menghampiri salah satu pasangan. Ketika rasa bosan yang mampu merubah pemikiran orang. Ketika rasa bosan yang mendominasi hati...