"Kenapa sih? Senyum mulu daritadi, gak pegel?" Heran Danu.
Anya menggeleng, masih dengan senyum di bibirnya. Danu mengedikkan bahu, membiarkan Anya dengan rasa senangnya.
Anya sedikit memiringkan tubuhnya, agar bisa menatap Danu, "Lo gak seneng hari ini?" Tanya Anya.
"Seneng kenapa coba?" Balas Danu tanpa menatap Anya, karena ia sedang menyetir.
"Lo gak inget?"
Danu menatap Anya sebentar, setelah itu kembali fokus pada jalan, "Inget apa?"
Anya langsung menatap Danu lesu, pipinya mengembung dengan bibir mengerucut. Anya mengubah posisi duduk nya menghadap depan, tidak lagi menatap Danu.
"Kenapa?" Tanya Danu.
Anya hanya diam tidak menjawab.
"Anya.." panggil Danu.
"Gapapa."
Danu hanya mengangguk, sama sekali tidak ada niat bertanya lagi, atau sekedar mengingat hal yang dimaksud Anya.
*****
"Kenapa lo? Dateng-dateng bukannya salam malah grusak-grusuk gak jelas." Ucap Farid ketika Danu duduk di sebelahnya dengan kasar.
"Gak mood gue." Balas Danu. Lelaki itu langsung mengambil minuman Farid, dan meminumnya sampai habis.
"Jangan dihabisin, setan." Geram Farid.
"Terlanjur." Balas Danu cuek.
"Ck, gak mood lo nyusahin. Kek cewek pms." Gerutu Farid.
"Gue bingung.." Curhat Danu.
"Pegangan gue." Reno mengulurkan tangannya kepada Danu.
"Najis lo! Gue serius njing." Dengus Danu.
Reno dan Farid terkekeh pelan. "Kenapa sih elah? Serius amat." Ucap Reno.
"Anya.."
Reno dan Farid diam, menunggu Danu agar melanjutkan ucapannya.
"Gue bingung sama dia."
"Kenapa?" Tanya Farid.
"Gatau." Balas Danu.
"Bego. Lo bingung, tapi gatau bingung kenapa." Dengus Farid.
"Gue cuma gak paham sama apa yang gue rasain. Rasanya ada yang aneh, tapi gatau itu apaan."
"Hati-hati.." Danu menatap Reno, tidak paham dengan maksud temannya itu.
"Rasa bingung lo bisa aja jadi masalah di hubungan kalian." Jelas Reno.
"Gue gak paham." Ucap Danu.
"Cari tahu, Dan. Cuma lo yang bisa ngerti sama apa yang lo rasain."
"Gimana caranya?"
"Datengin Anya, Omongin semua yang lo rasain. Bicarain baik-baik sama dia."
"Gue gak seberani itu." Ucap Danu.
"Lo gak pernah sembunyiin apa-apa dari Anya, lo selalu cerita semua masalah lo ke dia. Jadi, gak mungkin kalo lo gak berani." Jelas Farid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is not over [Completed]
Ficção AdolescenteRevanya Billa Giralda Danuarta Alfabian Maxston Ketika cinta yang dibangun sekian lama harus runtuh karena rasa bosan yang menghampiri salah satu pasangan. Ketika rasa bosan yang mampu merubah pemikiran orang. Ketika rasa bosan yang mendominasi hati...