Anya merenggangkan otot tubuhnya. Ia melirik jam tangannya, akhirnya ia bisa bernapas lega. Duduk hampir dua jam lebih dengan posisi membungkuk karena sedang menulis cukup membuat ototnya tegang.
Anya segera membereskan buku-bukunya. Ia memasang earphone ke telinga, lagu location unknown milik Honne sudah terputar, lagu yang manjadi favorinya akhir-akhir ini. Ia berdiri hendak mengambalikan buku perpustakaan yang sudah selesai digunakan.
Selesai dengan urusan buku, Anya langsung bergegas keluar perpustakaan. Akhirnya ia bisa keluar dari ruangan penuh buku itu.
Anya berjalan dengan melihat ponsel. Bukan untuk stalker artis atau berchating ria dengan kekasihnya. Ia hanya sedang mengikuti lirik lagu yang didengarnya. Bibirnya ikut bernanyi pelan, sehingga suara merdunya hanya terdengar samar.
Ditengah perjalanan, sangking fokusnya dengan ponsel, ia sampai tidak sadar dengan keadaan didepannya.
Duk!
Suara benturan kepala dan dada seseorang.
Anya melirik keatas, matanya membulat kaget. Ia segera melepas earphone ditelinganya, "Maaf. Gue gak sengaja." Ucapnya.
"Kalau jalan lihat kedepan. Bukan ke HP."
Anya mengangguk, "Iya, gue minta maaf."
Cowok didepannya, yang baru saja ia tabrak mengernyitkan dahi. "Lo ceweknya Danu bukan sih?"
Anya mengangguk sebagai jawaban.
"Kan bener! Gue masih inget muka lo. Eh gak deng, lupa dikit." Kekehnya.
"Kita pernah ketemu?" Tanya Anya bingung.
"Lo gak inget?" Anya menggeleng sebagai jawaban.
Cowok itu berdecak, "Gue Kevin. Ketua pelaksana acara kampus kemarin. Gue tau lo, waktu lo nyamperin Danu yang lagi kumpul sama panitia lain. Inget nggak? Waktu party itu loh."
"Oh.." balas Anya.
"Udah inget kan?"
"Inget acaranya doang. Tapi gue gak tau kalau ada lo."
"Yee nih anak. Orang ganteng gini yakali gak dilirik." Dengus Kevin.
"Ya mana tau. Kan gue perlunya sama Danu, jadi ya cuma nglirik Danu."
"Iya sih. Pinter juga jawaban lo." Kekeh Kevin.
"Eh gimana hubungan lo sama Danu? Udah perang belom?" Tanyanya penasaran.
Anya menatap Kevin bingung, "Perang apaan?"
Kevin berdecak lagi, "Waktu Danu mabuk. Gaada masalah buat lo?"
"Oh, lo juga ada disana?" Tanya Anya.
"Iyalah. Orang gue yang ngadain tuh acara. Jadi gimana, lo nggak marah sama Danu? Penasaran gue. Sebenarnya, dia gamau minum tapi banyak yang maksa. Akhirnya dia minum eh malah ketagihan. Bilangnya sih pemula tapi minumnya jago banget." Jelas Kevin.
Anya menatap Kevin kaget campur tidak percaya, tapi ia segera menormalkan ekspresinya. Apa benar Danu jago minum? Pikirnya.
"Marah sih. Tapi dia udah janji gak bakal mabuk lagi." Jawab Anya.
"Gitu doang?" Tanya Kevin.
Anya mengangguk sebagai jawaban.
"Lo nggak marah karena masalah lain?"
"Masalah apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is not over [Completed]
Fiksi RemajaRevanya Billa Giralda Danuarta Alfabian Maxston Ketika cinta yang dibangun sekian lama harus runtuh karena rasa bosan yang menghampiri salah satu pasangan. Ketika rasa bosan yang mampu merubah pemikiran orang. Ketika rasa bosan yang mendominasi hati...