Pertemua Arvan dan zia menggantarkan mereka menuju suatu perjalanan yang harus dilewati. Dimulai dengan proses perkenalan "Ta'aruf" berlanjut dengan proses "Khitbah" hingga berakhir dengan ikatan "Pernikahan".
Tak sampai disitu perjalanannya setelah pernikahan terbukalah suatu gerbang yang memperlihatkan sebuah jalan yang tentunya harus mereka lalu, tak terlihat dimana ujungnya, tak ada yang menjanjikan mereka untuk selalu mengecap kebahagian, tak ada yang menjanjikan perjalan yang selalu lurus dan datar.
Perjalanan yang dilalui bersama sama dalam sebuah ikatan. Bahu membahu, memimpin dan dipimpin, bekerja sama saling mengerti, salang menghormati, saling percaya. Mudah? Tidak. Lelah? Pasti. Menyerah? Bisa saja. Berjuang? Harus. Berhenti? Boleh. Jalan terus? Lebih baik.
Jika sebelumnya perjalanan mereka hanya berdua. Kali ini lain makhluk kecil, Amanah dari Allah hadir bersama mereka. Amanah yang harus mereka jaga, amanah yang harus mereka didik dengan baik, sumber kebahagian, sumber rezeki dan Cahaya kehidupan.
Tanggung jawabnya semakin berat bagi arvan dan zia. Tapi bukan berarti menjadi beban dan tak ada kebahagiaan. Biarkan semuanya mengalir mengikuti jalannya tapi tetap teguh berpegang pada pedoman kehidupan yang dinamanakan Al Qur'an agar dalam kehidupan tak sampai mudah goyah diterpa badai, hanyut terbawa arus dan lenyap tertiup angin.
Next? Soon.
🙏🏻🙏🏻🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Hidup (Selesai)
General FictionSejatinya hidup akan selalu penuh dengan perjalanan. Dalam setiap perjalanan pastilah ada sebuah pembelajaran. Hidup suatu perjalanan mencapai suatu tujuan yang tak pernah bisa terukur sejauh mana tujuan itu. Perjalanan Hidup, Tak hanya indah yang...