🌜52🌛

15.1K 759 144
                                    

Hari demi hari berlalu...
Hingga kini sampai pada hari yang ditunggu oleh Alvin. Seluruh keluarga inti sekarang sudah berkumpul di rumah ibu.
Beberapa hantaran pun sudah disiapkan. Mereka berangkat dengan dua mobil pribadi.

Satu jam perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat yang dituju. Kedatangan keluarga Alvin disambut hangat oleh keluarga inti dari Novi.

Petama Ayah selaku orang tua menyampaikan maksud dan tujuannya datang kesini. Selanjutnya Alvin menanyakan kembali sekaligus memastikan kepada Novi.

Atas ridho Allah niat baik Alvin untuk bertaaruf dengan Novi disambut baik oleh keluarga Novi. Novi yang memang belum terikat dengan siapa pun menyatak bersedia untuk menjalani proses ta'aruf bersama Alvin.

"Alhamdulillah. Saya selaku orang tua dari Alvin mengucapkan terimakasih kepada keluarga bapak Anwar dan ibu Rina sudah berkenan untuk menyambut baik kedatangan keluarga kami. Syukur Alhamdulillah juga niat baik putra kami Alvin disambut baik juga oleh ananda Novi. Jika memang benar Allah gariskan ada jodoh diantara kalian berdua semoga Allah senantiasa memudahkan segala macam proses yang ditempuh oleh kalian. Selaku orang tua saya hanya bisa mendukung apa yang menjadi niat baik dari anak saya selagi niatnya masih berada didalam koridor yang benar dan tidak melenceng dari Agama. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan untuk bagaimana kedepannya saya serahkan pada putra saya yang akan menjalankan prosesnya."

"Alhamdulillah Saya selaku Ayah dari ananda Novi pun mengucapkan terimakasih kepada keluarga dari ananda Alvin yang sudah mau jauh kesini untuk menyampaikan niat baiknya. Mohon maaf jika jamuan yang kami berikan kurang berkenan. Pada intinya sama seperti yang dikatakan oleh pak Firman, saya pun menyerahkan secara penuh keputusannya kepada anak saya. Dan kita sudah sama sama dengar tadi Alhamdulillah niat baik ananda Alvin untuk berkenalan dengan putri kami diterima baik oleh putri kami. Untuk kedepannya saya percayakan kepada putra putri yang akan menjalankan prosesnya mereka sudah cukup dewasa dan mengerti aturan pasti jika memang saling cocok akan disegerakan dan mungkin jika memang di tengah jalan tidak ada kecocokan maka proses akan diakhiri. Tapi balik lagi apapun yang menjadi hasilnya nanti saya percayakan penuh pada ananda Alvin dan Novi. Mungkin itu yang bisa saya sampaikan."

Dua jam sudah acara Alvin berlangsung sekarang keluarga mereka sedang dalam perjalanan pulang.

"Kalian nginep di rumah aja ya, udah malem Azzam juga udah tidur." kata Ibu pada Arvan dan Zia yang duduk disampingnya.

"Gimana bang?" tanya Zia pada Arvan yang sedang memejamkan matanya.

"Iya deh boleh Abang juga udah ngantuk." jawab Arvan. Sebenarnya belum terlalu malam namun karena kemarin jadwal Arvan jaga di RS jadi Arvan baru pulang tadi pagi pukul 07.00 dan saat sampai di rumah langsung ditodong bermain oleh Azzam. Ia belum tidur hingga sekarang.

"Tumben abang ngantuk jam segini? Sakit?" tanya ibu. Arvan hanya menggeleng masih sambil memejamkan matanya dan mengubah posisinya untuk bersandar ke bahu Zia.

"Enggak bu. Jadwalnya Abang kemarin jaga jadi baru pulang tadi pagi. Pas pulang langsung di todong main sama anaknya jadi ya belum tidur." kata Zia mewakili Arvan menjawab.

"Oh gitu yaudah tidurlah lumayan masih agak jauh juga." kata ibu.

Arvan membawa tangan Zia ke kepalanya.

"Tolong pijit sayang. Agak pusing abang." kata Arvan masih dengan memejamkan matanya.

"Deuhh mulai kolokan kalah anaknya juga sama bapaknya." kata Alvin yang duduk dikursi kemudi.

"Iri ya?" kata Arvan.

"Enggak." Jawab Alvin cepat.

"Mangkanya cepet nikah biar ada yang merhatiin." kata Arvan.

Perjalanan Hidup (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang